Upaya Menanggulangi Paham Extremism dan Radikalisme, CISForm UIN Suka Menyelenggarakan Diskusi dan Launching Film Animasi Religi

CISForm UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meluncurkan film animasi religi, Rabu 18/4/18, di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Kegiatan ini sudah yang kedua kali, setelah kegiatan serupa dilaksanakan 3/2lalu. Film animasi religi CISForm ini masing-masing berdurasi sekitar 1,5 s/d 2 menit dan berjumlah 40 film. 20 film animasi religi pertama di-launching di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan 20 film berikutnya diluncurkan di Jakarta belum lama ini. Film animasi religi ini merupakan komitmen CISForm untuk mengantisipasi penyebaran narasi Islamisme dan radikalisme(counter violent extremism) di Indonesia. Acara ini merupakan bentuk kerja sama antara CISForm UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada peluncuran di Jakarta, acara diisi dengan pemutaran film animasi religi dan dilanjutkan dengan diskusi bersama Ustadz H. Muhammad Nur Hayid sekalu tokoh Ulama dan Dhania selakuReturneeSyiria. Kegiatan ini dihadiri dari berbagai perwakilan seperti pelajar SMA sederajat, guru-guru, remaja masjid, ustadz pesantren, mahasiswa, lembaga pemerintahan, ormas kegamaan, dan akademisi, yang dibuka langsung oleh Dr. Muhammad Wildan selaku Direktur CISForm dan Dr. Saiful Umam, selaku Direktur PPIM UIN Jakarta.

Saat peluncuran , Ketua CISForm, Dr. Muhammad Wildan menyampaikan, sebagai salah satu pusat studi dan penelitian di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, CISForm kosen dalam menangani fenomena radikalisme melalui pendekatan yang lunak/moderat. Studi terbaru menunjukkan bahwa rata-rata kebiasaan membaca kaum muda di negara Indonesia ini kurang dari 10%. Di sisi lain, media sosial online lebih dipilih menjadi alternatif yang cukup efektif untuk mendapatkan isu-isu update terkini. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa banyak pemuda akhir-akhir ini yang lebih suka memilih akses mudah melaluigadgetdan internet dalam mencari dan memperlajari segala hal termasuk dalam belajar ilmu agama. Maka dari itu CISForm berupaya menggunakan animasi sebagai sarana yang mudah dan fleksibel untuk menjangkau kaum muda yang falimiar dengan media sosial di internet.

CISForm menyadari bahwa tidak bisa dipungkiri arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, paham extremisme dan radikalisme menyebar dan berkembang dengan pesat. Media sosial merupakan media paling rawan untuk penyebaran ideologi ultra-konservatif seperti ISIS. Gerakan-gerakanultra-konservatiftersebut menyebarkan ideologi (propaganda) mereka khususnya ke generasi muda dengan narasi-narasi extremism dan radikalisme. Berdasaran pengamatan dan penelitian CISForm, ideologi yang dikembangkan oleh gerakan-gerakan extremism adalah seputar narasi hijrah, jihad, khilafah dan intoleransi. Oleh karena itu, CISForm berusaha untuk menangkal perkembangan ideologiultra-konservatismetersebut dengan membuat film animasi religi yang menarik yang berisi pesan-pesan Islam moderat yangrahmatan lil’alamin.

Dr. Muhammad Wildan berharap, melalui film animasi religi ini mampu menjadicounter-narratifyang efektif bagi kalangan muda yang familiar dengan sosial media, dan mudah untuk disebarkan melalui youtube, facebook, twitter, instagram dan media sosial lainnya. Ini adalah salah satu kontribusi CISForm dalam mengarusutamakan pemahaman Islam moderat yangrahmatan lil’alamindi kalangan muda, sekaligus menjadi wacana tanding (counter violent extremism) untuk meredam propaganda radikalisme di Indonesia melalui pesan-pesan yang dikemas dalam bentuk animasi yang menarikdan menghibur,” aku Wildan (Weni/Nurul)