Semarak Rumah Pancasila DEMA UIN Sunan Kalijaga

Dalam rangka menyambut Pekan Pancasila dan Bela Negara,1 s/d 3 2018, Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga (DEMA-U) menyelenggarakan kegiatan Rumah Pancasila dan Bazar Buku, serta pameran karya Civitas Akademika UIN Sunan Kalijaga bertema “Suka Membaca, Pancasila Jaya”, di Halaman Poliklinik UIN Sunan Kalijaga.

Ditemui di sela-sela kegiatan, ketua DEMA, Moh. Romli menjelaskan, Kegiatan Rumah Pancasila diisi Bazar Buku ini dan diskusi ilmiah , berlangsung sejak tanggal 29 Oktober – 3 November 2018. Menurut Romli, orang yang kurang membaca buku, kurang pengetahuan, dia akan mengambil sesuatu secara instan, tidak dipikir, dikritisi terlebih dahulu. Terkait dengan implementasi Pancasila, dengan banyak membaca buku dan selalu berdialektika/berdiskusi, maka nilai-nilai Pancasila bisa menjadi pemahaman bersama untuk meminimalisir kesalahpahaman.

Menurut Romli, melalui Rumah Pancasila ini pihaknya ingin menumbuhkan minat membaca bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dan semangat berbudaya lokal Indonesia, serta memperkokoh ideologi Pancasila sebagai ideologi tunggal bangsa Indonesia yang sudah final. Seperti diketahui bersama, saat ini Pancasila sebagai ideologi tungal tengah diusik berbagai isu Sara, Agama, Ras, Suku, Budaya yang mengusik kesatuan NKRI dan tentunya menjadi persoalan bangsa. Tugas pemuda adalah tampil ikut andil sebagai garda terdepan untuk menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI dengan cara membumikan Pancasila sebagai falsafah bangsa dan sumber dari segala sumber hukum

Tidak hanya bazaar buku, diskusi ilmiah dan pameran karya saja, di Rumah Pancasila juga ada berbagai pentas seni, karya kebudayaan yang disajikan oleh berbagai kelompok kesenian baik dari mahasiswa UIN sendiri maupun dari luar UIN, dengan disupport oleh berbagai media dan penerbit diantaranya: Indo Literasi, Jala Sutra, Diva Press, Relasi Intimedia, Theoterapi, Sablon Cukil Gazebu, Kaos Tokoh Dunia, Forum, Basa-basi, LKiS, Istana Agency, dan beberapa media online yakni, Serikat News, Ideatra, Jarrak, Asram Bangsa News, dan Nusantara News.

Melalui pagelaran seni dan kebudayaan, pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa dalam karya seni ataupun kebudayaan juga terselip nilai-nilai religiusitas agama yang bisa menunjang terimplementasinya nilai-nilai Pancasila. Sebab intisari Pancasila di dalamnya ada nilai gotong-royong sebagai ruh bagi masyarakat majemuk agar tetap bersatu dan memiliki rasa kebangsaan yang tinggi.

Ada juga diagendakan penampilan musik kebudayaan oleh Gazebu Pembebasan, UNU Music, Deklamasi Puisi, dan Hadroh Nurus Syabab (29/10/18). Diskusi ilmiah tentang Pancasila di Era Millenial (30/10/18). diselingi oleh penampilan kesenian yang diisi oleh Sanggar Jepit, AB Musik, RCC Dance, Sanggar Terang, dan Teater UNU. Kegiatan ini ingin memberikan pemahaman kepada generasi millennial supaya mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era yang serba canggih ini, kata Romli.

(31/10/18) di tempat yang sama, diselenggarakan kegiatan bertajuk Mimbar Mahasiswa. Mimbar Mahasiswa ini memfasilitasi skill mahasiswa yang focus pada dunia kesenian dan kebudayaan; tari tradisional, deklamasi puisi, musik tradisonal, serta orasi kebangsaan dari mahasiswa UIN dan sekitarnya. Dilanjut (1/11/18) di Rumah Pancasila, disi penampilan dari UKM UIN Sunan Kalijaga diantaranya, Teater ESKA, OG. Al-Jami’ah, PSM. Gita Savana, dan Akustik dari Mahaiswa Difabel UIN Sunan Kalijaga.

Kegiatan Rumah Pacasila dan Bazar Buku berlangsung sampai 3/11/18, dan ditutup oleh penampilan-penampilan kesenian menarik lainnya karya mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dan dari kampus-kampus lain di Yogyakarta ini. (Weni)