Pameran Kaligrafi Internasional dan Sarasehan tentang Rosulullah dan Nilai-Nilai Pancasila

Mengapresiasi bulan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, Laboratorium Agama UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan pameran kaligrafi internasional dan sarasehan mengangkat tema “Muhammad, Pancasila dan Islam. Pameran kaligrafi Internasional ini bertajuk “Muhammad” dilaksanakan oleh Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Yogyakarta bertempat di Galeri Al-Mushowwir, Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Yogyakarta, 24 s/d 26/11/18.

Pameran ini menghadirkan 21 peserta pameran dari Indonesia, Iran, Turki, Malaysia dan Maroko. Menampilkan 21 karya kaligrafi baik 2 dimensi ataupun 3 dimensi dengan berbagai media. Peserta pameran adalah Faiz Abdur Razaq, Didin Sirajudin, Zeinab Babayi, Isep Misbah, Ahmad Muddatsir, Robert Nasrullah, Ammar Abdillah, Rasoulmanesh, Fateme Tajik, Hasan Celebi, Abdurrahman, Belaid Hamidi, Zafwan bin Haji Embong, Ade Setiawan, Muhammad Assiry, Athoillah, Husnul Khotimah, Syahriansyah, Nugroho dan Albara.

Visualisasi kaligrafi dalam pameran ini memiliki banyak ragam qoidah dan bentuk. Pameran dibuka oleh KH. D. Zawawi Imron. Di sela-sela pameran kaligrafi, juga diselenggarakan sarasehan nasional bertema “Muhammad, Pancasila dan Islam”. Sebuah refleksi untuk membangun nilai agama dan kebangsaan, belajar dari kepemimpinan Muhammad. Forum ini menghadirkan tiga pemateri yaitu; Prof. Dr. H. Machasin, M.A, KH. D. Zawawi Imron dan Dr. Nurul Hak, M.Hum, senin, 26/11/18, di Ruang Utama Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga.

KH. D. Zawawi Imron dalam pembukaan sekaligus paparannya pada sarasehan antara lain menyampaikan bahwa kemuliaan seseorang adalah dari hati yang bersih. Maka konsep Qolbun Salim adalah hati yang diselimuti kemuliaan. Rosulullah Muhammad hebat karena akhlak agungnya. Siapapun yang rindu bertemu beliau, tercermin dalam hatinya yang selalu lembut, tenang, dan terenyuh. “Maka perbanyaklah bersalawat dalam kegundahan hidup,”demikian pesan KH. Zawawi. Sementara, dari paparan tiga pemateri dapat disimpulkan bahwa, dalam kehidupannya, Rosulullah adalah pribadi yang bersahaja, dengan mengedepankan akhlak karimah. Beliau berhasil menjadikan masyarakat Arab yang dulu terpecah belah, menjadi komunitas yang kental dengan nilai-nilai persaudaraan. Sekarang kita harus mampu menjadi pribadi-pribadi yang memperjuangkan gagasan Rosul Muhammad dengan berakarkan keluhuran budi. Kita harus mampu menjadi media transformasi pendidikan berbangsa, bernegara dan beragama.

Setelah selesai sarasehan dilaksanakan demo lukis kaligrafi oleh komunitas Pencinta Kaligrafi. Sebelumnya juga diselenggarakan MTQ Nasional, di tempat yang sama, 24/11/18. Di sela sela pameran, Imam Masjid UIN Sunan Kalijaga, KH. Robert Nasrulloh menyampaikan, pameran kaligrafi Internasional “Muhammad” sangat relevan dengan keadaan tanah air saat ini dimana aroma politik telah menguji semangat persatuan kita sebagai anak bangsa. Seperti yang dicontohkan Rosulullah Muhammad. Yakni; usaha beliau dalam rangka mempersatukan banyak suku yang bertikai kala itu. Muhammad adalah pribadi yang lebih mementingkan ummatnya daripada dirinya sendiri.

Pameran kaligafi kali ini selain memberi ruang apresiasi seni Islam juga menjadi media silaturahmi dan dialog sesama umat Islam antar negara. Pameran kaligrafi ini juga dihadiri Khoirul Tanjung. Pak Khairul Tanjung sangat respek dan mengagumi karya seni lukis kaligrafi yang dihasilkan para pelukis kaligrafi yang dipamerkan di kampus UIN Sunan Kalijaga ini, kata Ustad Robert. (Weni)