UIN Sunan Kalijaga Melepas 2.695 Mahasiswa Progam KKN

Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengikuti upacara pemberangkatanKuliah Kerja Nyata di gedung Prof. Dr. Amin Abdullah, Senin (1/7) kemarin. KKN-UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diikuti oleh 2.695 mahasiswa untuk angkatan ke-99 periode Semester Pendek/Antara Tahun Akademik 2018/2019.

Pada tahun ini KKN-UIN Sunan Kalijaga menempatkan mahasiswa di 7 kabupaten pulau Jawa dan luar pulau Jawa serta luar negeri yang tersebar di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung Tengah, Kalimantan Selatan, Gorontolo dan Kandal Province Cambodia negera Kamboja.

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Drs. Yudian Wahyudi, MA, Ph.D menuturkan KKN merupakan jembatan amal yang akan bermanfaat bagi kita semua. KKN juga penghubung antara teori yang di kuliah dengan praktek di dunia nyata yaitu masyarakat. Program KKN sekarang ini sudah berkembang lingkupnya tidak hanya di bidang agama saja, tapi sudah mencangkup ekonomi, sosial dan industri.

“Peran KKN juga memmbantu memecahkan masalah sosial yang ada di masyarakat. Dan karena waktu KKN relatif singkat jangan jadikan untuk tidak berkarya dengan alasan keterbatasan. Niatkan berkarya itu amal pribadi untuk membangun diri menjadi insan yang bertakwa.”tutur Yudian.

Wakil Bupati Tanggamus Lampung Tengah Drs. A.M. Syafi’i yang hadir saat upacara pelepasan KKN menyambut baik dan mengapresiasi bentuk kerjasama antara pemerintah daerah Tanggamus dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Harapannya KKN Tematik bisa ditingkatkan jumlah mahasiwa dan temanya bervariatif serta relevan dengan kondisi dan karakter yang ada di daerah Tanggamus.

Semoga kesepakatan ini juga bisa diterjemahkan ke berbagai bentuk kerjasama yang lebih spesifik , agar lebih partisipatif dan memberi edukasi yang mencerahkan kepada masyarakat.” Kata Syaf’i yang juga alumni Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua LPPM Prof. Al-Makin, M.A., Ph.D menjelaskan KKN ini bervariasi karena ada jenis regular, tematik, mandiri, nusantara dan internasional. Kita bekerjasama dengan Pemda DIY, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur serta Pengkab Tagamus dan Loksado, Gorontalo, Madura, Ciamis, Dompu NTB, Lembaga Ilmu pengetahuan Indonsia (LIPI) Yogyakarta dan negara Kamboja.

Al-Makin berpesan jangan membuat kesalahan baik bersifat sosial dan moral. Karena masyarakat sangat teliti dan jika melakukan kesalahan cepat diselesaikan dan tidak terulang lagi, karena akan menghambat mahasiswa yang lain untuk KKN di daerah tersebut. Tanamkan sikap berbuat baik kepada siapa saja dan masyarakat akan terkesan.

“ Datang pertama kali berkenalan dan bersahabat untuk menjalin ikatan emosional sehingga berkesan bagi masyarakat. Buatlah karya yang bermanfaat bagi masyarakat, tidak membuat kesalahan sehingga ketika program KKN usai mereka akan merasa kehilangan dan bahkan sedih. Karya itu bisa saja membangun fasilitas umum seperti perpustakaan, masjid, jalan.” Kata Al-Makin. (Khabib/humas)