KKN Kelompok 302 dan 305 Adakan Sosialisasi Inovasi Pemanfaatan Salak

KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 96, kelompok 302 Dusun Keron bekerjasama dengan kelompok 305 Dusun Tosaren mengadakan program “Sosialisasi Inovasi Pemanfaatan Salak” yang dilaksanakan di Dusun Keron, Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jumat (3/8) lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat dari empat dusun di desa Kradenan diantaranya Dusun Keron, Dusun Tosaren, Dusun Tegalancar, dan Dusun Pringwulung, serta perwakilan beberapa kelompok KKN, sehingga jumlah total keseluruhan kurang lebih mencapai 100 orang peserta. Kegiatan ini merupakan salahsatu program unggulan yang berbasis pada potensi alam yang terdapat di daerah tersebut, dikarenakan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani salak.

Kegiatan ini diselenggarakan dengan harapan dapat menumbuhkan minat dan motivasi warga untuk berinovasi dan berwirausaha dalam mengolah salak agar bisa menaikkan nilai jual salak sehingga mampu meningkatkan taraf ekonomi warga, dikarenakan selama masa panen harga jual salakturun sampai kisaran Rp 1000-3000/kg. Panen raya yang biasanya menjadi hal yang mengembirakan, berubah menjadi sesuatu yang menyedihkan. Hal tersebut membuat warga memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan dengan bekerja sampingan seperti menjadi buruh, kuli pasir, kuli bangunan dan memproduksi gula jawa.

Narasumber dalam kegiatan ini menghadirkan orang yang memang sudah berkopeten dalam melakukan inovasi salak yaitu UMKM Mawar Mekar dari Dusun Banyuadem, Srumbung, Magelang. UMKM Mawar Mekar berdiri pada tahun 2015, UMKM ini terletak di dusun banyuadem desa Banyu Adem. Pembentukan UMKM tersebut dirintis dari perkumpulan warga RT 04 RW 03 dengan tujuan untuk pengembangan ekonomi warga dan menambah nilai jual salak. UMKM Mawar Mekar sudah memiliki empat produk yang sudah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan (Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga/ P-IRT). Empat produk tersebut antara lain Geplak Salak, Jenang Salak, Kopi Biji Salak dan Manisan Salak. Jargon yang mereka usung yaitu “manfaatkan salak dari biji hingga ke kulit”. Hal tersebut yang memotivasi mereka untuk melakukan kreasi pengolahan salak, pada saat ini mereka sedang melakukan percobaan teh salak dan selai salak.

Warga, Kepala Dusun Keron dan Tosaren serta Kepala Desa Kradenan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut dapat dilihat dari keseriusan dan kekompakan ibu-ibu yang mengikuti sosialisasi, mereka langsung mempraktikkan tata cara pengolahan dari buah salak yaitu geplak salak dan manisan salak. Praktik pengolahan salak di pandu langsung oleh Rudi Siswanta selaku pengurus dan pengelola UMKM Mawar Mekar dibantu oleh dua anggotanya yaitu ibu Tugiyem dan ibu Mutmainah.

Selain sosialisasi inovasi pemanfaatan salak dan praktik pengolahan salak, Rudi Siswanta juga memberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk lebih kreatif dalam mengolah salak, Rudi Siswanta juga berharap setelah mengikuti sosialisasi ini ibu-ibu dusun Keron dan Tosaren mampu mengolah salak menjadi berbagai macam produk sebagai buah tangan khas Magelang dan bisa meningkatkan ekonomi warga.

Penutupan acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan berupa penghargaan kepada UMKM Mawar Mekar yang diberikanoleh perwakilan kelompok KKN.(Heri-Nurul/Humas)