Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Luluskan Doktor Lagi

Keberhasilan pendidikan akan menghasilkan orang-orang yang menguasai keilmuan dibidangnya, sekaligus memiliki karakter yang kuat. Karakter kuat tersebut terwujud dalam nilai-nilai sosial universal seperti ; saling menghargai (tasamuh) , berbuat kebaikan (birr) , tolong menolong (ta’awun), berkeadilan (‘adl), kasih sayang (rahmah), sopan dalam pergaulan (ulfah), perhatian/peduli (tawasul), persaudaraan (mu’akhah), ketulusan (musafah), dan seterusnya.

Di lingkup kementerian agama, keberhasilan pendidikan harus terus diperjuangan, sejalan dengan kebijakan reformasi yang digaungkan oleh pemerintah RI, maka di bidang pendidikan Kementerian Agama juga harus melakukan reformasi pendidikan untuk menghasilkan output pendidikan yang optimal. Reformasi pendidikan di tingkat madrasah dilakukan dengan melakukan terobosan-terobosan baru pola-pola pembelajaran untuk mengatasi permasalahan di lapangan, sehingga madrasah siap menghadapi globalisasi.

Di lingkup Kementerian Agama, perbaikan pendidikan yang berkelanjutan mengacu pada Q.S. al-Hasyr 59:18, yang artinya ”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Selain itu mengacu pada Q.S. al-Mujadilah 58:11, yang artinya “Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu. Dalam realisasinya, memperbaiki pendidikan tidak serta merta berhasil sesuai dengan harapan. Tetapi proses perbaikan sebagai bukti ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam rangka reformasi bidang pendidikan, di Kementerian Agama, salah satunya dikeluarkan kebijakan tentang pola pendidikan Learning Community Berkarakter. Untuk mengetahui keberhasilan kebijakan ini, Nurul Kamilati, M. Pd. M. Ed., (Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan, Kementerian Agama, Semarang melakukan riset dengan mengambil subyek penelitian MTs di Kabupaten Bantul dan Balai Diklat Keagamaan Semarang. Hasil penelitian alumni Program Magister Science and Environmental Education, Deakin University, Melbourne ini dipresentasikan sebagai karya disertasi untuk memperoleh gelar Doktor bidang Kependidikan Islam Program Pascasarjana, UIN Sunan Kalijaga, di ruang promosi Doktor Pascasarjana, kampus UIN Sunan Kalijaga, Kamis, 31/1/19. Karya Disertasi berjudul “Pola Learning Community Barkarakter di MTs Kabupaten Bantul, Yogyakarta” dipertahankan di hadapan Promotor dan tim penguji: Prof. Dr. H. Sutrisno, M. Ag., Dr. Yosaphat Sumantri, M. Si., M. Pd., Dr. Hj. Sri Sumarni, M. Pd., Dr. Eva Latipah, M. Si., Prof. Dr. H. Abd. Rachman Assegaf, M. Ag., Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, dengan ketua sidang Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., sekretaris sidang Dr. Phil Sahiron, MA.

Ditemui usai sidang terbuka promosi Doktor, Nurul Kamilati menjelaskan, pendidikan berpola learning community berkarakter merupakan pola pembelajaran yang melibatkan kolaborasi antara guru, orang tua dan masyarakat, pemerintah, serta mewujudkan hubungan yang terbaik dengan siswa secara adil. Sementara dalam prosesnya, siswa belajar dalam kondisi terkait dengan norma norma penting yang harus dimiliki, meliputi; amanah, dapat dipercaya, rasa hormat, tanggungjawab, adil, peduli, jujur, kewarganegaraan, rasa nasionalisme dan seterusnya. Proses ini menjadi tanggungjawab guru, orang tua, masyarakat dan pemerintah, sehingga keberhasilan pendidikan lebih obtimal.

Dari sisi pendidik/guru, diterapkan pola lesson study. Yakni; penerapan pembelajaran dengan metode analisis kasus pada praktek pembelajaran untuk membantu profesionalitas, meningkatkan kompetensi, dan kreatifitas guru.

Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan penerapan pola pembelajaran Learning Community Berkarakter dan lesson study, yang dampaknya terlihat pada keberhasilan para siswa meraih prestasi-prestasi akademik dan non akademik, serta membetuk karakter siswa seperti yang diharapkan, ibu 4 anak dari suami Dr. Zamakhsari, M. Pd., ini melakukan penelitian di MTs di wilayah Kabupaten Bantul dan Balai Diklat Semarang, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan tahap tahap pengamatan, wawancara, angket dan dokumentasi.

Menurut Nurul Kamilati hasil risetnya menunjukkan, pola pembelajaran di lingkup MTs di Kabupaten Bantul memperlihatkan proses-proses pembelajaran kolaboratif, hubungan saling belajar , lebih interaktif melalui penggunaan tindakan, media yang mengaktifkan , dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran kolaboratif, didukung suasana yang kondusif dan disiplin antara guru dan siswa, berhasil mengembangkan kecerdasan dan kepribadian siswa . Sementara, dengan pola lesson study, yang diwarnai dengan saling diskusi praktek-praktek mengajar, saling mengobservasi, membuat gagasan bersama, saling belajar mengembangkan praktek-praktek mengajar berbasis PTK, mengaktifkan hubungan kolegial diantara para guru, orang tua dan pemerintah, terbukti berhasil memacu profesionalitas para guru.

Dari hasil risetnya ini, sebagai widyaiswara, promovendus berharap, pola learning community berkarakter dengan lesson study bisa diterapkan di lingkup MTs, sebagai perwujudan praktek pembelajaran yang terintegrasi dengan pengembangan kompetensi guru sekaligus pengembangan kecerdasan maupun karakter siswa madrasah. Sementara Balai diklat di lingkup Kementerian Agama bisa menerapkan pola lesson study berbasis PTK dalam dalam mengembangan materi diklat. Oleh tim penguji Nurul Kamilati dinyatakan lulus dengan predikat “Sangat Memuaskan", dan merupakan Doktor yang ke 632 yang telah berhasil diluluskan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Weni/Doni)