Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI mengadakan Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan

Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI mengadakan Rapat Koordinasi Kehumasan Bidang Pengawasan Tingkat PTKNdi Hotel Avairy Bintaro, Tangerang Selatan, 16 – 18/5/19. Forum ini diikuti para pejabat eselon IV yang menangani bidang kehumasan di tingkat PTKN se-Indonesia. Dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dihadiri, Kasubbag. Humas, Publikasi dan Dokumentasi,Sutarman.

Plh. Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Dr. H. Rojikin, MH., saat membuka rapat koordinasi menyampaikan, Humas PTKN memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kampus dan Kementerian Agama. Dr. Rijikin menegaskan, untuk melaksanakan peran kehumasan tersebut perlu didukung para Rektor/Ketua PTKN dengan menyediakan anggaran yang memadahi. Berita positif yang terus menerus itu penting, sebagai bentuk akuntabilitas kinerja satker kepada masyarakat. Karena itu harus didukung anggaran yang memadahi.

Dr. Rojikin berpesan agar humas terus memberitakan semua prestasi yang dicapai lembaga. Bekerja dengan disiplin dan penuh integritas. Semua satker humas juga harus menjadikan Itjen sebagai sahabat, demikian harap Dr. H. Rojikin, MH.

Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha dan Humas Inspektorat Jenderal Kemenag RI, H. Nurul Badruttamam, M.A.,mengajak seluruh Humas pada Kementerian Agama untuk saling support pemberitaan di medsos.

"Selama ini Humas pada Satker Kementerian Agama terkesan bekerja sendiri-sendiri. Mestinya sebagai keluarga besar Kementerian Agama, kita para Humas harus bersinergi dan saling membesarkan. Seharusnya kita warga Kemenag itu harus saling support dalam pemberitaan dan bermedia sosial," ajaknya di hadapan 70-an peserta pejabat eselon IV dari Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) se Indonesia pada Kamis (16/5).

Untuk mengokohkan peran Humas tersebut, pihaknya membuat program agar terbangun komunikasi yang intens antara Humas Itjen, Kanwil Kemenag, dan PTKN.

Maka melalui forum ini terbentuk komunitas penulis dengan target satu orang, satu tahun menerbitkan satu buku. Juga terbentuk komunitas foto, vlog dan film dengan target satu orang, satu bulan melahirkan satu produk audio visual dan program penguatan early warning system." jelasnya bersemangat.

Terkait program penguatan early warning system, H. Nurul Badruttamam, MA., meminta semua Humas di lingkup PTKN segera melakukan early warning system dari dalam. Hal tersebut ditegaskannya setelah melihat kondisi banyaknya ASN yang melakukan pelanggaran, khususnya dalam menggunakan media sosial.

Melalui Early Warning System ini, lanjut Nurul, Humas layaknya tim cyber yang melakukan deteksi dini terhadap adanya pelanggaran yang dilakukan ASN di dunia maya.

"Saat ini banyak para ASN kita yang terlibat pada kasus ujaran kebencian, ikut menyebar berita bohong. Maka ini menjadi tugas tim cyber Kehumasan untuk mencegah dan menanggulanginya sedini mungkin. Jangan sampai ada ASN di lingkup Kemenag yang menggunakan medsos untuk menyebar berita bohong atau membuat ujaran kebencian, terlebih sampai menyebar ke masyarakat. “Maka bijaksanalah dalam bermedia sosial," tegasnya Nurul.

Kalau ditemukan ada indikasi pelanggaran, kata Nurul, maka hendaknya dapat secara cepat ditanggulangi oleh tingkat internal lembaga. "Silahkan selesaikan di tingkat internal, jangan sampai ke Itjen," demikian pintanya. (Sutarman)