Mahasiswa Biologi dan Pendidikan Biologi, Fakultas Saintek, UIN SUKA Sabet dua penghargaan dalam Jambore Capung Indonesia III

Mahasiswa Prodi Biologi dan Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga raih dua penghargaan dalam Jambore Capung Indonesia III 2019. Mereka yang tergabung dalam tim jambore adalah dari Kelompok Studi BIOLASKA yang terdiri dari Raafi Nur Ali (Pendidikan Biologi 15), Febriyan Eka Tama (Biologi 16), Bela Prapitasari (Biologi 17), Alfin Galih Wijayanto (Biologi 11), Aulya Nidaur Rahmah (Biologi 17), Risti Zahroh (Biologi 17). Kali ini dua tim dari BIOLASKA sekaligus berhasil meraih juara II dan juara III, dalam kompetisi Drangonfly Race, sekaligus mendapat predikat tim terheboh. Raafi Nur Ali, Bela Prapitasari, dan Febriyan Eka Tama berhasil meraih dua juara II. Sementara itu Risti Zahroh, Alfin Galih Wijayanto, dan Aulya Nidaur Rahmah berhasil meraih juara III. Mereka berhak membawa pulang piagam penghargaan, uang pembinaan dan sejumlah hadiah lainnya.

Ditemui di kampusnya mewakili tim, Aulya Nidaur Rahmah menjelaskan, Jambore Capung Indonesia III diselenggarakan oleh Mahasiswa UNTAG Banyuwangi bekerjasama dengan Capung Indonesia dan Indonesia Dragonfly Society. Dragonfly Race adalah lomba yang ada dalam acara Jambore Capung Indonesia III, para peserta yang mengikutinya akan ditujukan pada tempat yang sudah ditentukan. Dalam Dragonfly Race para peserta akan mencatat perjumpaan spesies capung beserta jumlahnya. Dimana data perjumpaaan akan di catat pada tally sheet yang sudah disediakan oleh panitia. Kemudian setiap kelompok membuat 10 skesta capung beserta keterangan morfologinya. Penilain terakhir Dragonfly Race adalah kuis yang meliputi pengetahuan identifikasi capung, sosial budaya, dan pengetahuan umum. Total penilaian dari lomba Dragonfly Race adalah jumlah spesies capung yang dijumpai dimana terdapat spesies kunci (hanya panitia yang tau), sketsa, dan kuis.

Jambore yang mengangkat tema; “Capung dalam Upaya Pelestarian Budaya dan Lingkungan Hidup” menjadi moment memperkenalkan kedekatan capung dengan alam. Kegiatan ini terlaksana selama 3 hari (26-28/7/19), di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Banyuwangi dan DAS Kawasan Banyuwangi. Kegiatan dibuka oleh Rektor UNTAG Banyuwangi di Auditorium UNTAG. Kegiatan ini diikuti 60 kelompok peserta dari Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.

Menurut Aulya, Jambore Capung Indonesia yang berlangsung di Daerah Banyuwangi kali ini terselenggara untuk yang ketiga kalinya. Sebelumnya pada Jambore Capung Indonesia II, terlaksana di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyelenggara Jambore Capung Indonesia II ialah mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tepatnya KS BIOLASKA dan Water Forum Kalijaga.

Selain kompetisi, Kegiatan ini dimeriahkan dengan acara seminar nasional dengan peserta siswa, mahasiswa, dan umum. Dengan menghadirkan pembicara: Drs. Hasan Basri, M. Pd (Wakil Ketua Dewan Kesenian Blambangan dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Osing). Hasan menyampaikan materi “Peran Capung dalam Kebudayaan Masyarakat Banyuwangi”. Prigi Arisandi, S. Si, M.Si (Executive Director ECOTON), yang menyampaikan materi “Capung dan Perubahan Lingkungan”. Dr. Suputa (Dosen Hama & Tanaman Fak. Pertanian Univ. Gadjah Mada, Anggota Entomological Society of Indonesia/PEI) menyampaikan materi “Capung dan Pertanian”. Sementara itu, kompetisi yang diselenggarakan meliputi lomba fotografi, LKTI, dan Dragonfly Race. Kegiatan ditutup launching buku UNTRING Dragonflies of Banyuwangi. (Weni)