WhatsApp Image 2025-10-15 at 09.17.27.jpeg

Rabu, 15 Oktober 2025 13:15:00 WIB

0

Menag Minta Jaga Marwah Pesantren: Benteng Moral Bangsa yang Telah Berabad-abad Berkiprah

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau seluruh pihak untuk menjaga marwah pondok pesantren dan menghindari narasi yang dapat menstigma lembaga pendidikan Islam tersebut. Ia menegaskan, pesantren memiliki peran sentral dalam membentuk karakter, moral, dan peradaban bangsa Indonesia selama ratusan tahun.

“Saya merasa sangat kaget dan prihatin dengan pemberitaan yang menempatkan pesantren secara negatif. Sekian ratus tahun pondok pesantren berkiprah mendidik manusia Indonesia agar menjadi masyarakat yang beradab, hingga mengkristal dalam nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujar Menag di Jakarta, Selasa (15/10/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Menag Nasaruddin merespons tayangan salah satu program di stasiun televisi Trans Media yang memuat narasi satir tentang kehidupan santri. Tayangan tersebut, yang di antaranya menyebut “santri minum susu saja harus jongkok”, menuai protes luas dari masyarakat dan komunitas pesantren karena dinilai melecehkan tradisi kesantunan serta merendahkan penghormatan santri kepada kiai.

Gelombang kritik terutama datang dari kalangan pesantren, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo, yang mendesak permintaan maaf terbuka, penarikan tayangan, serta klarifikasi langsung dari pihak stasiun televisi. Menanggapi hal ini, Trans Media telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada publik dan para kiai.

Meski begitu, Menag tetap menekankan pentingnya menjaga marwah pesantren sebagai pusat pembentukan karakter bangsa. “Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan moral, karakter, dan kemanusiaan. Mari bersama menjaga marwahnya,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi tradisi memaafkan dalam budaya pesantren dan meyakini para kiai serta santri akan menanggapi masalah ini dengan kebesaran hati. “Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat kita semuanya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menag menyampaikan bahwa dirinya akan melakukan kunjungan ke Jawa Timur untuk bersilaturahmi dengan sejumlah pondok pesantren. “Saya hari ini akan ke Jawa Timur juga untuk bertemu dengan beberapa pondok pesantren,” ujarnya.

Menurut Menag, peran pesantren dalam sejarah bangsa Indonesia sangat besar. Ia menyebut, kepercayaan masyarakat terhadap pesantren justru semakin meningkat, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan berbasis karakter dan akhlak.

“Kalau mata hati kita melihat, apa yang terjadi di pondok pesantren sekarang ini justru hal yang berkebalikan dari citra negatif. Ada peningkatan yang sangat tajam, orang memasukkan anaknya ke pondok pesantren,” sebutnya.

Menag juga menekankan bahwa tradisi kesantunan santri kepada kiai telah melahirkan budaya hormat anak kepada orang tua, dan lebih luas lagi, rakyat kepada pemimpinnya. “Di mana ada rakyat yang santun, di sana biasanya ada pemimpin yang berwibawa. Dan di mana ada pemimpin yang berwibawa, di sana ada rakyat yang santun. Suasana kebatinan seperti inilah yang dibentuk oleh pondok pesantren,” tutupnya. (humassk)