IMG-20251017-WA0264.jpg

Jumat, 17 Oktober 2025 19:42:00 WIB

0

Tunjukkan Model Pelayanan Umat yang Modern dan Humanis , Kemenag Masuk Tiga Besar Kementerian Berkinerja Terbaik Versi IndoStrategi

Kementerian Agama (Kemenag) menempati peringkat ketiga kementerian dengan kinerja terbaik secara nasional versi survei IndoStrategi Research & Consulting. Hasil survei yang dirilis bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu mencatat skor Kemenag sebesar 3,26 poin, menempatkannya di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Luar Negeri.

Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menyebut capaian tersebut sebagai hasil dari konsistensi penerapan Asta Protas, delapan prioritas strategis Kemenag yang berfokus pada peningkatan pelayanan umat, tata kelola yang transparan, serta akselerasi transformasi digital.


“Alhamdulillah, ini kabar yang membanggakan. Kami bersyukur atas apresiasi publik ini. IndoStrategi adalah lembaga survei yang kredibel, sehingga penilaian ini semakin memotivasi kami untuk bekerja lebih baik,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Ia menegaskan bahwa kinerja kelembagaan itu merupakan kontribusi kolektif seluruh jajaran, mulai dari pimpinan unit eselon I, kantor wilayah, pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri, hingga ASN di tingkat daerah.

Lebih jauh, Kamaruddin menyatakan bahwa arah kebijakan Kemenag sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam aspek pembangunan manusia, pemerataan pendidikan, dan penguatan keadilan sosial.

“Kemenag menjadi bagian integral dalam orkestrasi besar pemerintahan untuk mewujudkan Asta Cita Presiden. Kami mendukung penuh program PHTC Presiden, seperti Cek Kesehatan Gratis, Makan Bergizi Gratis, dan Sekolah Garuda, karena nilai-nilai di balik program tersebut paralel dengan misi keagamaan yang humanis dan berkeadilan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari inovasi kelembagaan, Kemenag kini mengembangkan dua inisiatif strategis, yaitu Ekoteologi dan Kurikulum Berbasis Cinta. Ekoteologi diposisikan sebagai pendekatan keagamaan yang menekankan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari praktik ibadah, sementara Kurikulum Berbasis Cinta diarahkan untuk menumbuhkan empati dan tanggung jawab sosial sejak usia dini.

Menurut Kamaruddin, pengakuan publik atas kinerja Kemenag tidak hanya merefleksikan keberhasilan program, melainkan juga perubahan dalam pola komunikasi dan pelayanan yang semakin terbuka dan responsif.

Di bawah kepemimpinan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kemenag mempercepat pemanfaatan data dalam pengambilan keputusan, memperluas digitalisasi layanan pendidikan, mengembangkan sistem peringatan dini (early warning system) untuk kondisi kerukunan umat beragama, serta memperkuat sinergi lintas sektor.

“Bagi kami, capaian survei ini bukan akhir, melainkan pengingat untuk bekerja lebih keras, lebih jujur, dan lebih empatik dalam melayani umat,” pungkasnya.(humassk)