IMG-20251029-WA0322.jpg

Rabu, 29 Oktober 2025 20:55:00 WIB

0

Dukung AICIS+ 2025, Rektor UIN Sunan Kalijaga Nilai Forum Ini sebagai Ruang Strategis Berbagi Gagasan Isu-Isu Aktual

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, hadir dalam Annual International Conference on Islam, Science, and Society (AICIS+) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok, Rabu (29/10/2025) hingga Jumat (31/10/2025).

Forum ilmiah tahunan bergengsi yang diinisiasi Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ini mengangkat tema “Islam, Ecotheology, and Technological Transformation: Multidisciplinary Innovations for an Equitable and Sustainable Future.” Tema tersebut merefleksikan upaya kalangan akademisi Islam dalam merespons tantangan global yang kian kompleks, mulai dari krisis lingkungan hingga percepatan digitalisasi.


Sebagai anggota Steering Committee, Prof. Noorhaidi turut hadir dalam seremonial pembukaan bersama sejumlah tokoh penting, diantaranya Sekretaris Jenderal Kemenag Prof. Kamruddin Amin, Dirjen Pendidikan Islam Prof. Amin Suyitno, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Sahiron, Rektor UIII Prof. Dr. Jamhari, beserta sejumlah pejabat terkait lainnya.

Di sela kegiatan, Prof. Noorhaidi juga menyempatkan diri mengunjungi booth UIN Sunan Kalijaga yang dikelola Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Di sana, universitas memamerkan berbagai hasil riset, inovasi, dan program hilirisasi yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat, keberlanjutan, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).


“Saya hadir dengan bangga dalam kegiatan AICIS 2025 di UIII Depok. AICIS adalah forum akademik bergengsi yang menghimpun para scholar, peneliti, dan mahasiswa untuk mempresentasikan pikiran-pikiran mereka tentang isu-isu aktual yang menjadi kepedulian bersama,” ujarnya.

Ia menilai, tema AICIS tahun ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini yang tengah menghadapi berbagai disrupsi lingkungan akibat ulah manusia. Melalui ekoteologi, dunia akademik diajak untuk meninjau ulang cara pandang manusia terhadap alam semesta, sesama, dan seluruh ciptaan Tuhan.

“Kita perlu menumbuhkan kepedulian yang mendalam agar tumbuh menjadi insan-insan Tuhan yang berkomitmen menjalankan tugas kekhalifahan di bumi, menjadikan bumi sebagai rahmat bagi semesta alam,” lanjutnya.

Selain isu lingkungan, AICIS+ 2025 juga menyoroti transformasi digital yang kini menjadi keniscayaan dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Prof. Noorhaidi menegaskan, teknologi harus dipandang sebagai peluang riset dan inovasi, 

“Teknologi berkembang begitu cepat. Mau tidak mau, kita harus mengakrabi kemajuan ini dan memanfaatkannya untuk mendukung perkembangan ilmu pengetahuan bagi kemajuan bangsa dan negara,” ujarnya.

Sebagai PTKIN tertua di Indonesia, UIN Sunan Kalijaga berkomitmen menggelorakan dua isu penting yang menjadi tema AICIS:, yakni ekoteologi dan transformasi digital. Rektor juga mengungkapkan bahwa dalam dua dekade terakhir, kampus ini tidak hanya memperkuat fakultas-fakultas keagamaan seperti Ushuluddin, Syariah, Adab, dan Dakwah, tetapi juga meneguhkan kiprah ilmiahnya melalui Fakultas Sains dan Teknologi yang menjadi pionir pengembangan riset, inovasi, dan hilirisasi keilmuan.

“Tema AICIS kali ini menjadi dorongan bagi kami untuk menciptakan atmosfer akademik yang mendukung upaya memajukan ekoteologi sekaligus beradaptasi dengan transformasi teknologi,” ujar Rektor. “UIN Sunan Kalijaga akan berdiri di garda terdepan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya bersama dalam mengarusutamakan diskursus ekoteologi dan transformasi digital,” tambahnya.


Dalam Kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Dr. Abdul Qoyum menyampaikan bahwa keikutsertaan lembaganya dalam AICIS+ 2025 menjadi bagian dari komitmen kampus dalam memperkuat riset dan inovasi yang berorientasi pada keberlanjutan.

“Kami membuka stand untuk memamerkan karya-karya penelitian, teknologi, dan inovasi civitas akademika UIN Sunan Kalijaga. Tema AICIS+ 2025 ini sudah kami terjemahkan ke dalam grand design, roadmap pengembangan penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat di kampus kami,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa dalam periode ini LPPM UIN Sunan Kalijaga menaruh perhatian besar pada isu-isu Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bagian dari dukungan terhadap visi Kementerian Agama dan Pemerintah Republik Indonesia. Lebih dari itu, komitmen tersebut merefleksikan orientasi kemanusiaan yang menjadi ruh dari setiap aktivitas riset, inovasi, dan pengabdian masyarakat yang dikembangkan.(humassk)