download (5).jpg

Selasa, 04 November 2025 16:15:00 WIB

0

LPM UIN Sunan Kalijaga Hadirkan Direktur BAN-PT dan Direktur Diktis: Mengkaji Arah Baru Akreditasi dan Pengembangan Program Unggulan Akademik

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta terus memperkuat langkah strategis menuju kampus bereputasi unggul di tingkat nasional dan global. Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan Program Unggulan dan Strategis Bidang Akademik”, yang digelar oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Selasa (4/11/2025), di Ruang Rapat Lt 1 Gedung PAU, kampus ini merumuskan arah kebijakan pengembangan akademik, peningkatan mutu, serta pemantapan sistem akreditasi.

FGD ini menghadirkan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan, Direktur Diktis Kementerian Agama RI Prof. Dr. Phil. Sahiron, dan Dewan Eksekutif BAN-PT Prof. Dr. Slamet Wahyudi, M.T.. Kegiatan juga diikuti para wakil rektor, wakil direktur pascasarjana, wakil dekan bidang akademik, ketua dan sekretaris program studi di lingkungan kampus, serta pimpinan perguruan tinggi berbasis keagamaan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan menegaskan pentingnya kesinambungan antara inovasi akademik dan penjaminan mutu. Ia menjelaskan bahwa strategi pengembangan akademik UIN Sunan Kalijaga diarahkan untuk memperkuat daya saing global melalui berbagai program unggulan, seperti kelas internasional (International Undergraduate Program/IUP) dan program double degree. Selain itu, universitas juga tengah mengkaji rencana pembukaan cabang kampus di luar negeri sebagai langkah strategis menuju internasionalisasi pendidikan tinggi Islam 

“FUPI sedang menjajaki kemungkinan membuka cabang kampus di Penang dalam bentuk branch campus atau franchise. Ini terobosan yang baik yang juga sedang kita upayakan,” ungkapnya.

Menutup paparannya, Rektor juga menekankan pentingnya menjaga fondasi mutu sebagai bagian dari akuntabilitas publik.


Sermentara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI, Prof. Sahiron, memberikan apresiasi atas langkah progresif UIN Sunan Kalijaga. Ia menilai, pengembangan cabang kampus di luar negeri sejalan dengan upaya internasionalisasi PTKIN yang tengah digencarkan Kementerian Agama.

Selain itu, ia juga memaparkan program unggulan Diktis yang berfokus pada pencapaian akreditasi unggul, sistem magang terintegrasi SKS, serta kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan dalam program magang alumni.

Sementara itu, Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. Dr. Slamet Wahyudi, M.T, Dalam forum tersebut, menguraikan arah kebijakan baru akreditasi perguruan tinggi yang kini dirancang lebih sederhana, adaptif, dan berorientasi pada peningkatan mutu berkelanjutan. Dalam skema terbaru ini, peringkat akreditasi disederhanakan menjadi dua kategori utama, yakni terakreditasi dan unggul, dengan mekanisme asesmen yang disesuaikan berdasarkan tingkat kelayakan dan kesiapan perguruan tinggi. 

“Program studi yang mengajukan predikat unggul wajib menjalani asesmen lapangan secara luring, sedangkan bagi yang mengajukan terakreditasi cukup melalui asesmen kecukupan berbasis dokumen,” ungkapnya.

Lebih jauh, Prof. Slamet menekankan pentingnya konsistensi arah pengembangan kelembagaan. Perguruan tinggi, menurutnya, perlu secara tegas menentukan orientasi akademiknya, apakah akan berkarakter sebagai research university, learning university, atau bentuk diferensiasi lain yang harus tertuang secara eksplisit dalam visi, misi, dan strategi kelembagaan. 

Namun demikian, menurutnya dosen memiliki peran sentral dalam penguatan mutu akademik, terutama melalui publikasi ilmiah bereputasi di jurnal Sinta dan Scopus yang menjadi indikator utama penilaian penelitian. “Setiap program studi S1 idealnya memiliki sedikitnya satu dosen bergelar doktor, karena keberadaan tenaga akademik dengan kualifikasi tinggi menjadi tolok ukur kredibilitas keilmuan dan pengajaran,” tegasnya.

Adapun dalam konteks penjaminan mutu, Prof. Slamet menyoroti peran strategis Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) yang seharusnya menjadi “gawang” utama sebelum data apa pun diperbarui dan terunggah dalam sistem PDDikti. LPM, ujarnya, berfungsi memastikan kesesuaian, validitas, dan konsistensi data institusi dengan instrumen akreditasi yang berlaku.

Ia juga menambahkan bahwa BAN-PT saat ini tengah melakukan berbagai pembaruan penting terkait kebijakan akreditasi, yang dinilai sangat relevan untuk disimak oleh seluruh pengelola program studi. Tak heran, pada sesi diskusi dan tanya jawab, banyak peserta mengajukan pertanyaan seputar teknis dan arah kebijakan baru tersebut, menunjukkan antusiasme dan perhatian tinggi terhadap dinamika akreditasi yang terus berkembang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga dalam mengokohkan peran strategisnya sebagai penjaga dan pengendali mutu akademik di tingkat institusi. Melalui forum ini, LPM berupaya membangun kesadaran kritis dan pemahaman konseptual di kalangan pengelola program studi serta pemangku kebijakan fakultas terhadap dinamika regulasi akreditasi terkini. 

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem penjaminan mutu internal yang berorientasi pada keberlanjutan, akuntabilitas, dan peningkatan reputasi akademik perguruan tinggi di tingkat nasional maupun global, serta pada akhirnya menjadi fondasi utama dalam merancang dan mengembangkan Program Unggulan dan Strategis Bidang Akademik yang selaras dengan prinsip-prinsip mutu, sesuai dengan regulasi, dan berlandaskan tata kelola akademik yang berintegritas.(huassk)