WhatsApp Image 2025-12-16 at 08.59.22.jpeg

Senin, 15 Desember 2025 18:39:00 WIB

0

Gelar Media Gathering UIN Sunan Kalijaga, Menyelaraskan Narasi Kampus di Tengah Disrupsi Digital

Di tengah arus informasi yang kian singkat, cepat, dan serba digital, ruang perjumpaan langsung antara kampus dan media justru menjadi semakin krusial. Bukan sekadar ajang silaturahmi, media gathering kini berfungsi sebagai forum strategis untuk menyelaraskan narasi, membangun kepercayaan, sekaligus membaca arah perubahan komunikasi publik. Kesadaran inilah yang melatarbelakangi Humas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar Media Gathering pada Senin (15/12/2025) di Hotel Saphir Yogyakarta.


Kegiatan ini dihadiri lebih dari 30 perwakilan media serta humas berbagai perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Forum ini menjadi ruang dialog terbuka antara pengelola perguruan tinggi dan awak media untuk membahas dinamika kebijakan, arah pengembangan institusi, serta tantangan komunikasi di era disrupsi digital.

Mewakili pimpinan universitas, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan(AUK) UIN Sunan Kalijaga Dr. Ali Sodiq menegaskan bahwa media memiliki peran strategis sebagai jembatan antara institusi dan masyarakat. Menurutnya, perubahan pola konsumsi informasi menuntut kampus untuk tidak hanya aktif bekerja, tetapi juga mampu mengomunikasikan kinerjanya secara tepat, ringkas, dan relevan.


“Dulu informasi disampaikan panjang dan mendalam, sekarang publik lebih menyukai pesan yang padat dan cepat. Kami ingin mendapatkan umpan balik dari media agar komunikasi UIN Sunan Kalijaga tetap efektif dan bersinergi dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Karo AUK juga membahasa tantangan pengelolaan anggaran di tengah kebijakan efisiensi nasional. Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), UIN Sunan Kalijaga dituntut tetap akuntabel tanpa membebani mahasiswa melalui kenaikan UKT. Berbagai unit usaha kampus, seperti hotel dan layanan sewa fasilitas olahraga, dikembangkan untuk menopang keberlanjutan institusi tanpa orientasi profit.

Agenda strategis lain yang disampaikan adalah rencana pembukaan Fakultas Kedokteran pada 2026, penguatan kualitas dan internasionalisasi program studi, serta implementasi Asta Protas Kementerian Agama, mulai dari penguatan kerukunan, ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, pendidikan unggul dan berintegritas, hingga digitalisasi tata kelola satu atap.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Dr Lutfi Hamid, menekankan bahwa pers bukan hanya mitra publikasi, melainkan bagian dari ekosistem pembangunan pendidikan. “Media membantu membangun citra dan kinerja institusi, sekaligus menguatkan Yogyakarta sebagai kota pelajar. Kritik juga penting agar kampus tetap berpihak pada kepentingan publik,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof. Dr. Istiningsih mengungkapkan,  bahwa visi perguruan tinggi unggul dan mengglobal terus diakselerasi melalui akreditasi internasional, penguatan outcome-based education, peningkatan mobilitas mahasiswa asing, hingga rencana pembukaan cabang luar negeri di Malaysia dan Brunei Darussalam.

Penguatan kualitas institusi juga tercermin dari capaian penjaminan mutu. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dwi Agustina, menyampaikan bahwa saat ini hampir 30 persen program studi telah terakreditasi internasional, sementara mayoritas program studi telah berstatus Unggul dan A. Capaian tersebut menunjukkan konsistensi kampus dalam membangun kualitas akademik yang diakui secara nasional dan global

Sementara itu, dari sisi akses pendidikan, Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga, Handini, M.I.Kom., menegaskan komitmen kampus dalam memperluas kesempatan studi bagi masyarakat. UIN Sunan Kalijaga terus mengembangkan skema penerimaan mahasiswa baru yang inklusif, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman, seiring dengan pengembangan program-program unggulan dan kolaborasi internasional.

Adapun Pranata Humas Ahli Madya UIN Sunan Kalijaga  RTM Maharani menyoroti pentingnya dukungan media di tengah keterbatasan sumber daya humas. Dengan hanya lima personel yang menjangkau puluhan fakultas dan ratusan kegiatan, kolaborasi dengan media menjadi kebutuhan mutlak agar kiprah kampus dapat tersampaikan secara proporsional kepada publik.

Dialog berlangsung dinamis ketika awak media menyampaikan pertanyaan kritis, termasuk terkait pembangunan kampus dua di Pajangan, Bantul, serta komitmen UIN Sunan Kalijaga membuka pendidikan kedokteran yang tetap inklusif bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Pihak kampus menegaskan bahwa penetapan lokasi Pajangan memiliki dasar historis dan kultural, serta merupakan amanat Keraton Yogyakarta, dengan tetap memperhatikan kawasan cagar budaya.

Beragam isu strategis yang mengemuka dalam media gathering bermuara pada satu titik temu, pentingnya membangun komunikasi publik yang akuntabel dan saling percaya antara perguruan tinggi dan media. Media gathering ini menjadi ruang konsolidasi narasi, tempat kampus tidak hanya menyampaikan capaian dan arah kebijakan, tetapi juga mendengar kritik, membaca ekspektasi publik, serta menyesuaikan cara bertutur di tengah perubahan ekosistem media yang kian cepat dan digital. Dalam konteks inilah media gathering diposisikan sebagai instrumen strategis untuk memastikan bahwa kerja-kerja institusi dapat dipahami, diawasi, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.(humassk)