"Man aroda dunya fa ‘alaihi bil ‘ilmi..." Barang siapa ingin meraih dunia maka dia harus menempuhnya dengan ilmu... Demikian sepotong kalimat cahaya yang banyak diajarkan oleh para Guru, Ulama, Kiyai... Dosen
Saya melihat kalimat itu sedang diamalkan oleh para orang tua yang datang ke PLD UIN Sunan Kalijaga, untuk melakukan konsultasi bersama anak-anaknya, para calon mahasiswa baru jalur difabel, mereka sedang berjuang menempuh jalan panjang agar anak-anaknya meraih ilmu hingga di bangku kuliah... agar dapat kesempatan untuk mengalami, mengukir pengetahuan, belajar dibawah bimbingan para ilmuwan di kampus-kampus yang diimpikannya
...Pagi itu, saya baru saja masuk ruangan PLD, saya mendapati lebar senyuman pada setiap raut wajah yang antusias itu... "Saya sedang konsultasi sambil mengantar anak saya ke sini, ia pengen kuliah", jawab seorang ibu dengan penampilan bersahaja. Tidak memperlihatkan bahwa dirinya berasal dari keluarga berada secara ekonomi... atau mungkin saja karena memang demikianlah keadaanya... (tentu saja kita tidak pernah diperkenankan untuk menilai seseorang langsung dari penampilan fisiknya)... namun di balik kesederhanaannya itu saya dapat merasakan ada tekad yang sangat kuat... Sementara, di kursi sebelahnya saya lihat dua orang remaja sedang duduk menatap ke arah ibunya, mereka tidak bicara... (lalu saya diberi tahu bahwa mereka adalah anaknya yang difable tuli).
Ibu itu datang dari Kebumen, dan ternyata dia tidak sendirian, ia datang ke PLD bersama ibu lainnya yang berasal dari Kroya. Dua remaja yang duduk itu adalah anak-anak mereka, keduanya adalah difabel tuli... mereka datang jauh ke PLD UIN Jogja untuk mengejar mimpinya, ingin kuliah...
Saya dapat merasakan bagaimana suasana isi hati para orang tua itu... karena tahun ini pun saya juga sedang mendampingi anak pertama saya masuk Perguruan Tinggi... alhamdulillah ia telah lolos seleksi SNBT di Universitas impiannya... meskipun dia menempuh ujian berat tapi perjuangannya tidak seberat dua remaja tuli ini, yang saat ini masih harus menempuh berbagai tantangan, dari mulai proses seleksi hingga tantangan aksesibilitas di Perguruan Tinggi...
Mereka belum mulai mendaftar, apalagi lulus, tapi mereka sudah berani untuk mengambil langkah pertama yang sangat bertenaga, dan langkah pertama itu adalah bentuk nyata dari pengamalan..."Man aroda dunya fa ‘alaihi bil ‘ilmi..." tentu saja mereka dapat memilih untuk kuliah di kampus manapun yang mereka impikan.
Saat ini sudah semakin tumbuh ekositem inklusif dan semakin banyak kampus yang membuka diri untuk Difabel, berjuang membangun masyarakat inklusif dan memiliki kesadaran yang sama dengan kampus UIN Sunan Kalijaga : "Empowering Knowledge Shaping The Future"
Koordinator Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga