Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) pada Program Doktor Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjalani Asesmen Lapangan (AL) dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) pada Jumat (18/7/2025) dan Sabtu (19/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen universitas untuk menjaga mutu pendidikan tinggi Islam sekaligus mempersiapkan langkah menuju globalisasi.
Pembukaan
asesmen digelar di Ruang Pertemuan FITK Lantai 1, dihadiri oleh Wakil Rektor I
Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd., beserta
jajaran wakil rektor, Ketua dan Sekretaris Senat, Dekan FITK Prof. Dr. Sigit
Purnama, M.Pd., para wakil dekan, Ketua LPM
Prof. Ir. Dwi Agustina Kurniawati, Kepala UPT,
Kaprodi PBA S3 Dr. Muhajir, M.Si., Sekretaris Prodi Dr. Agung Setiyawan,
M.Pd.I., serta segenap guru besar dan dosen tetap Program Doktor PBA.
Bertindak sebagai Asesor dalam Asesmen Lapangan LAMDIK kali ini, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag., dan Guru Besar Universitas Negeri Malang Prof. Dr. Hanik Mahliatussikah, M.Hum.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga menegaskan bahwa asesmen lapangan bukan sekadar proses administrasi, melainkan bagian penting dari pembinaan mutu akademik. “Kami memaknai asesmen ini sebagai bimbingan untuk meningkatkan kualitas. Kami percaya sepenuhnya kepada para asesor untuk membimbing kami dalam perbaikan dan penguatan program studi. Harapannya, predikat akreditasi dapat meningkat sehingga PBA semakin diakui dan melakukan kontribusi signifikan di level global,” ujarnya.
Ia menambahkan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan saat ini memiliki 18 program studi, satu program profesi, dengan 16 program studi berstatus Unggul. FITK menjadi fakultas terbesar di UIN Sunan Kalijaga dengan jumlah dosen lebih dari 150 orang serta fasilitas dua gedung di kawasan kampus pusat dan Sambilegi. “Masyarakat sudah sangat mengenal UIN Sunan Kalijaga sebagai kiblat Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia. Karena itu, peningkatan kualitas adalah keharusan agar kita dapat terus berkontribusi secara global dan menegakkan hak-hak mahasiswa melalui kerja sama dengan berbagai lembaga beasiswa,” tutur Prof. Isti.
Dalam kesempatan yang sama, Asesor I Prof. Yayan Nurbayan menyebut UIN Sunan Kalijaga sebagai “kampus peradaban”, karena telah melahirkan banyak tokoh nasional dan ilmuwan besar yang berkontribusi penting bagi bangsa Indonesia. “Kami diamanahi LAMDIK untuk melakukan asesmen demi memastikan mutu pendidikan berjalan sesuai standar dan menghasilkan output yang berkualitas. Saya juga berharap mendapat best practice dari PBA S3 di sini, baik terkait manajemen, kurikulum, maupun tata kelola lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Hanik Mahliatussikah mengungkapkan kebanggaannya dapat kembali ke almamater. Ia menyebut UIN Sunan Kalijaga sebagai “kampus gajah” di lingkungan PTKIN, sebuah metafora yang menunjukkan reputasi besar dan kokoh kampus ini di mata masyarakat akademik.
“Kami datang sebagai mitra akademik untuk saling berbagi dan berpacu menjaga budaya mutu. PBA UIN Sunan Kalijaga selama ini telah menunjukkan kiprah yang membanggakan, termasuk di tingkat internasional. Harapannya, ke depan peran dan kontribusi ini akan semakin kuat, sehingga PBA UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi uswah khasanah dan rujukan bagi program PBA lainnya di Indonesia maupun dunia. Kita insan PBA bersama-sama berikhtiar agar kontribusi kita semakin luas dan dirasakan secara global.” pungkas Ketua Asosiasi Pendidikan Bahasa Arab se-Indonesia ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran video profil Program Doktor PBA dan proses asesmen lapangan yang berjalan intensif dan konstruktif. Terlihat seluruh civitas menyambut dengan antusias, menampilkan kesiapan data.
Bagi UIN Sunan Kalijaga, akreditasi bukan semata capaian administratif, melainkan bagian dari ikhtiar panjang untuk mengglobalkan mutu pendidikan tinggi Islam Indonesia. Karena dari kampus ini, ilmu bukan hanya ditumbuhkembangkan, tetapi juga diikhtiarkan untuk menjadi suluh peradaban di tingkat nasional dan global.(humassk)
.