Di tengah dinamika globalisasi ilmu pengetahuan dan tuntutan akan mobilitas akademik internasional, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengambil langkah strategis. Melalui kerja sama dengan dua universitas ternama dunia, University of Edinburgh di Skotlandia dan SOAS University of London di Inggris, UIN Sunan Kalijaga meluncurkan Program Double Degree Magister (S2) bagi para alumni dan cendekia muda Indonesia.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, menuturkan bahwa Program yang didanai penuh melalui Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) ini menawarkan kesempatan studi selama dua tahun. Tahun pertama dijalani di Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, kemudian dilanjutkan di kampus mitra di Inggris. Di University of Edinburgh, Program MSc The Globalised Muslim World. Sementara di SOAS, peserta dapat memilih program studi seperti Kajian Hukum Islam, Sejarah Islam, hingga Kajian Timur Tengah.
Program ini merupakan momentum penting dalam perjalanan internasionalisasi perguruan tinggi keagamaan. Pasalnya, program ini tidak hanya sekedar mengirim mahasiswa ke luar negeri, tetapi membentuk generasi pemikir Islam yang berpikir lintas batas, terbiasa hidup di tengah keragaman budaya, dan mampu merumuskan Islam yang relevan dalam konteks global. "Ini kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan, terutama bagi alumni yang ingin memiliki pengalaman akademik bertaraf internasional." Ungkap Prof. Noorhaidi.
Program ini tidak hanya memperluas akses studi lanjut ke luar negeri bagi lulusan perguruan tinggi Islam, tetapi juga menjembatani dialektika antara Islam Indonesia dan dunia internasional. Dengan menempatkan mahasiswa Indonesia dalam jejaring akademik global, diharapkan akan lahir generasi baru intelektual Muslim yang memiliki kompetensi interdisipliner, kemampuan lintas budaya, dan pemahaman kontekstual atas isu-isu global. Dengan demikian, UIN Sunan Kalijaga dapat menjadi simpul penting dalam lalu lintas ilmu pengetahuan global.
Menurutnya, dalam konteks peradaban Islam kontemporer, Indonesia memiliki kontribusi pemikiran yang khas. Namun, kontribusi tersebut perlu lebih terdengar di panggung global. Dengan skema double degree ini, ruang dialog antarbudaya dan antartradisi keilmuan dapat terbangun secara organik, berbasis pengalaman langsung para mahasiswa di kedua belahan dunia.
Berdasarkan surat dari Sekretaris Jenderal Kementerian Agama yang ditandatangani oleh Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, Ruchman Basori, timeline Program Beasiswa Double Degree BIB adalah sebagai berikut.
- Pendaftaran: 4–18 Juni 2025
- Seleksi Administrasi: 19–21 Juni 2025
- Pengumuman Administrasi: 22 Juni 2025
- Tes Bakat Skolastik: 23–26 Juni 2025
- Pengumuman Hasil Tes: 27 Juni 2025
- Wawancara: 28 Juni–15 Juli 2025
- Pengumuman Akhir: 31 Juli 2025
Informasi selengkapnya mengenai syarat dan alur pendaftaran dapat diakses melalui laman resmi Beasiswa Indonesia Bangkit: https://beasiswa.kemenag.go.id
Bagi yang berhasil lolos, perjalanan akademik lintas dua negara ini bukan hanya tentang meraih dua gelar. Lebih dari itu, mereka akan menjadi duta intelektual Indonesia, membawa pemikiran Islam Nusantara ke jantung diskursus akademik Barat.
Program ini sekaligus menjadi manifestasi transformasi UIN Sunan Kalijaga dalam membangun pendidikan tinggi Islam yang terbuka, progresif, dan berkelas dunia. Dalam suasana pendidikan tinggi global yang semakin kompetitif, keberanian mengambil langkah seperti ini merupakan cermin dari kepercayaan diri akademik yang dibangun secara konsisten. Melalui program ini, UIN ingin menyampaikan bahwa dari Yogyakarta, kita bisa bicara kepada dunia.(humassk)