UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta secara resmi membuka rangkaian kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025 pada Rabu (20/8/2025). Sebanyak 5.159 Kalijaga Muda mengikuti kegiatan ini, diawali dengan shalat dhuha dan shalawat bersama di Masjid kampus sebagai bentuk ikhtiar memperkuat dimensi spiritual dan memohon keberkahan dalam memulai proses akademik, dilanjutkan dengan seremoni pembukaan di Gedung Multipurpose.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan; Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Dr. Mochamad Sodik; Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Abdur Rozaki; Ketua Senat Prof. Dr. Kamsi; Sekretaris Senat Prof. Dr. Maragustam; Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Dr. Ali Sodiq; Ketua PBAK Dr. Winarti; serta para dekan dan wakil dekan bidang kemahasiswaan, serta para ketua lembaga di lingkungan UIN Sunan Kalijaga
Mengangkat tema “Mindful Learning, Kembangkan Intelegensi, Kalijaga Muda Bersinergi”, Ketua Panitia PBAK Mahasiswa 2025, Kamila Nazlina, menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dirancang agar mahasiswa baru dapat belajar dengan kesadaran penuh, berproses secara humanis dan kreatif, serta menjadikan komunitas pertemanan sebagai ruang bersama untuk tumbuh dan berkembang.
Senada dengan itu, Ketua PBAK 2025 Wakil Dekan Bidang III FITK, Dr. Winarti, melaporkan bahwa tahun ini PBAK diikuti oleh 5.159 mahasiswa dari delapan fakultas, dengan sebaran FUPI (485), FADIB (579), FEBI (836), FSH (728), FITK (968), FST (654), FDK (477), dan FISHUM (426). Ia menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan disusun berdasarkan prinsip anti-perundungan, kreatif, humanis, dan inklusif sehingga menghadirkan ruang aman dan nyaman bagi mahasiswa dalam beradaptasi dengan budaya akademik kampus.
“Kampus ini bukan semata‐mata ruang untuk belajar, tetapi juga ekosistem tempat mahasiswa bertumbuh dan mengembangkan seluruh potensinya. Karena itu, rangkaian kegiatan PBAK ini diharapkan dapat diikuti dengan penuh semangat, bahagia, dan ceria” pungkasnya
Adapun, Ketua DEMA Universitas, Umar Ma’ruf, dalam sambutannya turut mengingatkan mahasiswa baru mengenai peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan. Menurutnya, nama besar Sunan Kalijaga bukan sekadar simbol religius, melainkan representasi perjuangan dan pembelaan terhadap kelompok marjinal. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu membangun nalar kritis, memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai keadilan, dan hadir sebagai solusi atas problematika sosial.
“saya ingin menegaskan bahwa di pundak saudara terdapat dua tanggung jawab sekaligus. Pertama, tanggung jawab akademik sebagai insan intelektual; kedua, tanggung jawab sosial, yakni menjawab harapan masyarakat, agar mahasiswa tidak sekadar menjadi penonton, tetapi hadir memberikan solusi atas berbagai problem yang ada,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdur Rozaki, menyampaikan apresiasi atas hadirnya para Kalijaga Muda yang telah berhasil melewati proses seleksi yang sangat kompetitif. Ia mengajak untuk meneguhkan niat, membangun semangat, dan menumbuhkan tekad dalam menempuh masa depan yang lebih baik. “Hal tersebut hanya dapat dicapai melalui kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, keberanian menjelajahi ruang-ruang intelektual, membaca, berdiskusi, dan mengkaji persoalan ilmu pengetahuan secara mendalam,” katanya.
Menurutnya, UIN Sunan Kalijaga juga secara konsisten mendorong tumbuhnya motivasi, daya inovasi, dan kedisiplinan mahasiswa dalam setiap proses akademik maupun nonakademik. Berbagai fasilitas pembelajaran telah disiapkan untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, seni, olahraga, dan bahasa, salah satunya melalui lebih dari 20 unit kegiatan mahasiswa serta berbagai organisasi kemahasiswaan. Oleh karenanya, mahasiswa diharapkan membangun jejaring pertemanan yang produktif, sebab persahabatan diyakini sebagai kunci untuk dapat beradaptasi sekaligus menumbuhkan kelekatan yang lebih mendalam dengan institusi.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan, dalam pidatonya mengajak mahasiswa baru untuk mensyukuri kesempatan menjadi Kalijaga Muda. Bukan semata karena kampus ini merupakan PTKIN tertua dengan deretan prestasi akademik yang membanggakan, melainkan juga karena posisi strategisnya sebagai pelopor penerapan konsep integrasi–interkoneksi yang memadukan agama dan sains. Kampus ini juga memiliki pembelajaran dan pengajaran berkualitas, kurikulum yang tangguh, inovasi berkelanjutan, penguatan riset, dan terdepan dalam pengabdian masyarakat berdampak.
“UIN Sunan Kalijaga juga menjadi pelopor dalam membangun lingkungan akademik yang inklusif, dengan memberikan ruang afirmatif terhadap keberagaman serta melakukan advokasi dan pendampingan bagi penyandang disabilitas. Dalam konteks tersebut, kampus ini telah menjadi ruang temu dan pengembangan berbagai peradaban, baik di tingkat nasional maupun global,” ungkapnya.
Namun demikian, Prof. Noorhaidi juga menyadari sebagian mahasiswa baru mungkin masih menyimpan kegelisahan menghadapi fase transisi menuju dunia akademik. Ia mengisahkan 35 tahun silam dirinya yang memulai pendidikan di kampus ini dalam kondisi serupa. Namun, melalui proses akademik yang dijalani secara sungguh-sungguh, ilmu yang diperoleh di UIN Sunan Kalijaga telah membuka akses untuknya menuju berbagai pengalaman internasional.
Berangkat dari refleksi tersebut, Rektor mengajak para Kalijaga Muda untuk menumbuhkan rasa bangga dan memanfaatkannya sebagai energi positif dalam menempuh pendidikan secara optimal, sehingga studi di UIN Sunan Kalijaga dapat mengantarkan mereka menuju yang dicita-citakan.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan pengukuhan mahasiswa baru secara simbolik oleh rektor dan jajaran pimpinan universitas melalui pengalungan kartu identitas kepada Kalijaga Muda delegasi setiap fakultas, dilanjutkan pemukulan gong sebagai tanda resmi dimulainya PBAK dan dikukuhkannya Kalijaga Muda sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 2025.(humassk)