Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2025 resmi ditutup pada Jumat (22/8/2025) di Gedung Multipurpose. Suasana penutupan berlangsung penuh kegembiraan dan kemeriahan, menandai awal perjalanan akademik bagi 5.159 Kalijaga Muda yang telah resmi menyatu dengan seluruh civitas akademika.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan PBAK tahun ini.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh unsur, tanpa terkecuali, atas dedikasinya yang tiada terkira dalam menyukseskan kegiatan ini. PBAK 2025 dapat dikategorikan sebagai salah satu penyelenggaraan terbaik sepanjang sejarah, karena mampu menghadirkan sinergi elemen kampus dalam suatu orkestrasi yang harmonis,” ungkapnya.
Ia juga menekankan, bahwa penutupan PBAK ini bukanlah akhir, melainkan titik awal kebangkitan para Kalijaga Muda untuk menorehkan prestasi yang gemilang. “Hari ini kita bersama-sama memulai langkah dari gerbang UIN Sunan Kalijaga dari titik awal sama. Harapannya, perjalanan akademik ini dapat dituntaskan secara kolektif dengan capaian prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, arahkan pandangan ke depan dengan penuh optimisme dan keberanian untuk menghadirkan perubahan yang konstruktif,” pesannya.
Lebih jauh, Dr. Rozaki menegaskan pentingnya pengembangan diri mahasiswa secara holistik. Menurutnya, capaian akademik harus diimbangi dengan partisipasi aktif dalam berbagai bidang pengembangan bakat, seperti bahasa, seni, olahraga, maupun organisasi kemahasiswaan. “Bangunlah jejaring dengan teman-teman yang inovatif dan kreatif, serta bagi organisasi mahasiswa dan UKM, jadikanlah Kalijaga Muda bukan sekadar anggota baru,
Selepas sambutan, suasana penutupan PBAK 2025 semakin semarak dengan inagurasi yang menampilkan kreativitas dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Sunan Kalijaga. Satu per satu UKM menunjukkan performa terbaiknya, seakan ingin memberi pesan kepada Kalijaga Muda bahwa kampus ini adalah ruang luas untuk menumbuhkan minat, bakat, dan prestasi.
Resimen Mahasiswa membuka panggung dengan penampilan marching band yang penuh energi, dilanjutkan KORDISKA yang menghadirkan drama dakwah dengan sentuhan teatrikal. UKM Kalimasada tak kalah memukau dengan wayang wong yang memadukan seni tari Jawa, karawitan, dan pedalangan, menyuguhkan nuansa budaya yang kental sekaligus elegan.
Paduan Suara Gita Savana menampilkan vokal yang harmonis, lengkap dengan kostum nan anggun, menghadirkan kesan profesional layaknya pertunjukan orkestra kampus. Tak kalah teatrikal, Lingkar Seroja menghadirkan drama musikal yang memadukan seni peran, musik, dan narasi yang menggugah.
Tidak mau ketinggalan, UKM SPBA tampil dengan nuansa internasional, menggunakan bahasa Inggris, Arab, Jepang, dan Prancis, disertai kostum khas masing-masing negara yang memperkaya atmosfer global. Pertunjukan Taekwondo menjadi unik karena tidak hanya menampilkan teknik bela diri, tetapi juga dikolaborasikan dengan gerakan menyerupai tarian modern, sehingga tampak lebih atraktif dan menghibur.
KSR memamerkan demonstrasi pertolongan pertama yang praktis dan edukatif, sementara JQH Al-Mizan memperlihatkan keragaman divisinya, mulai dari murattal, tilawah, syarhil Qur’an, kaligrafi , hingga divisi shalawat yang menyajikan lantunan shalawat dengan berbagai genre.
UKM lainnya Adalah Pramuka memperlihatkan kedisiplinan dan keterampilan baris-berbaris serta Gerakan kreatif dan menghibur, INKAI karate mendemonstrasikan berbagai Gerakan menarik dan estetik khas karate, sedangkan Silat Capedi menghadirkan jurus-jurus penuh energi, dengan kostum pencak silat yang menegaskan identitas seni bela diri tradisional.
JCM, UKM perfilman mahasiswa, membawa audiens ke balik layar lewat sajian behind the scene film produksi mereka. Sajian ini tidak hanya memperlihatkan hasil, tetapi juga proses kreatif mahasiswa dalam dunia sinema.
Mapalaska (Mahasiswa Pencinta Alam Sunan Kalijaga) tampil dengan nuansa petualangan. Divisi rimba gunung, rick climbing, dan rafting memperlihatkan atribut dan gaya khasnya. Kostum lapangan yang mereka kenakan seolah mengajak audiens merasakan semangat menjelajah alam bebas.
Teater ESKA kembali memikat dengan drama panggung yang ekspresif. Gestur, dialog, dan ekspresi wajah para pemainnya menegaskan bahwa teater adalah media refleksi sosial yang hidup di kampus.
Terakhir, LPM Arena tampil sebagai jurnalis kampus yang hadir sebagau representasi jurnalis yang menunjukkan peran vital pers mahasiswa dalam menjaga ruang publik akademik tetap kritis dan informatif.
Seluruh penampilan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga membuktikan betapa serius dan totalitasnya persiapan yang dilakukan oleh masing-masing UKM. Kostum yang dikenakan tampil all out, mendukung tema yang diusung, sehingga audiens tidak hanya menikmati konten pertunjukan, tetapi juga terpesona oleh visual yang disuguhkan. Kehadiran UKM di inagurasi ini seolah menjadi “etalase” kekayaan minat dan bakat mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang siap menjadi rumah kreatif bagi Kalijaga Muda.
Selain suguhan seni, penutupan PBAK 2025 juga menjadi momen pengumuman pemenang berbagai lomba akademik. Dalam cabang Pidato Bahasa Inggris, Juara 1 diraih oleh Wiwin Elsa Astrian (FDK), Juara 2 Sherly Davina Anindya (FSH), dan Juara 3 Nasywa Casmiran (FST). Sementara itu, dalam Pidato Bahasa Indonesia, Juara 1 dimenangkan oleh Innal Maftora Naim (FDK), Juara 2 Karina Ur Hafizah (FISHUM), dan Juara 3 Wyne Silvy Uyun (FUPI). Pada cabang Pidato Bahasa Arab, Juara 1 diraih Favian Habibi Hasibuan (FSH), Juara 2 Rafa Wahdana Arrais (FEBI), dan Juara 3 Tazkiatul Luthfiah Al Andawi (FUPI).
Dalam kategori Debat Ilmiah, Juara 1 berhasil diboyong tim Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Adeli Dita Rachma Azzuhri, Firma Wulidatus Nisa, Fajar Ainur Rahman). Juara 2 diraih tim Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Sinta Rahmawati, Moh. Ruslan, Khoirunnisa Diah Pangesti), dan Juara 3 dimenangkan tim Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Ahmad Labib, Nabila Nur Faiqoh, Nurya Lathifatus Zahra). Adapun dalam Lomba Esai Ilmiah, Juara 1 jatuh kepada Salsabila Defa Meylani (FUPI), Juara 2 M. Agung Rizki (FISHUM), dan Juara 3 M. Zidane Arba Fatahilah (FST).
Ajang ini bukan hanya adu keterampilan intelektual, tetapi juga ruang untuk mengasah kepercayaan diri, berpikir kritis, dan mengembangkan tradisi ilmiah yang akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan studi mereka.(humassk)