Yogyakarta, 5
Agustus 2025 — Kegiatan Monitoring Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Nusantara 2025 dengan tema “Merawat Ekologi, Membangun Negeri”
diselenggarakan sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan program pengabdian
masyarakat lintas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia. Acara
ini berlangsung dengan penuh semangat kolaborasi dan harapan akan dampak
berkelanjutan bagi masyarakat.
Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Bapak Dr. Abdul Qoyum, S.E.I, M.Sc.Fin., dalam sambutannya
menyampaikan harapannya agar seluruh rangkaian kegiatan KKN berjalan lancar dan
membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Kasubtim
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Agama RI, Dr. Adimin
Diens, S.Ag., M.Pd., menekankan pentingnya kegiatan monitoring sebagai bagian
dari upaya reflektif untuk meningkatkan kualitas KKN di masa mendatang.
“Pemantauan adalah salah satu instrumen penting dalam melakukan perbaikan. KKN
Nusantara harus berdampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Dari sini,
mahasiswa diharapkan memperoleh nilai-nilai (value) yang sebelumnya belum
pernah mereka rasakan,” ujarnya.
Senada dengan
hal tersebut, Dr. Nur Khafid menambahkan bahwa kegiatan ini harus berjalan
secara terukur dan terarah. Ia menekankan bahwa KKN bukan hanya sekadar program
pengabdian, tetapi juga menjadi representasi komitmen Kementerian Agama RI dan civitas
akademika PTKI untuk hadir di tengah masyarakat, mendorong kehidupan harmonis,
serta menumbuhkan sikap toleransi di tengah keberagaman.
“Praktik-praktik
baik yang dilakukan mahasiswa selama KKN perlu disebarluaskan kepada publik,
sebagai bukti nyata bahwa PTKI dan Kementerian Agama RI memiliki visi yang
berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya. Ia juga menyoroti bahwa di
tengah menguatnya isu-isu intoleransi, kegiatan KKN ini justru menjadi sarana
untuk memperkuat toleransi dan nilai-nilai multikulturalisme yang tertanam
dalam jiwa mahasiswa.
Melalui kegiatan
monitoring ini, diharapkan KKN Nusantara 2025 ini tidak hanya menghasilkan
output sementara, tetapi juga membentuk pondasi kokoh untuk pengabdian
berkelanjutan serta pembentukan karakter mahasiswa yang inklusif dan responsif
terhadap isu-isu sosial. (lppm-humassk)