Dies Natalis ke-74 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hadir bukan semata sebagai pesta akademik, melainkan sebagai jembatan kasih yang merangkul masyarakat sekitar. Melalui Dharma Wanita Persatuan (DWP), kampus ini menebar kepedulian dengan membagikan sekitar 200 paket sembako kepada masyarakat, sebuah tanda silaturahmi yang digelar di Gedung Multi Purpose pada Jumat (26/9/2025).
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor II Dr. Moch. Sodiq, S.Sos., M.Si. serta para pengurus DWP Universitas dan fakultas, Moch Sodiq juga secara langusng ikut serta menyerahkan bantuan kepada masyarakat UIN Sunan Kalijaga, tanda kepedulian pemimpin UIN Sunan Kalijaga akan masyarkat yang berdampingan dan menjaga kampus UIN Sunan Kalijaga, tanpa kepedulian masayarakat tentu kampus UIN saunan Kalijaga tidak akan kondusif dan tidak akan dapat berkembang dengan baik, ungkapnya.
Ketua DWP UIN Sunan Kalijaga, Prof. Euis Noorhaedi, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat kepedulian dan silaturahmi. “Dies Natalis ke-74 UIN Sunan Kalijaga kami rayakan tidak hanya dengan kegiatan akademik, tetapi juga pengabdian kepada masyarakat. Pemberian sembako ini memang sederhana, namun semoga menjadi tanda kasih yang menguatkan silaturahmi antara kampus dan warga sekitar. Kami berharap keberkahan senantiasa menyertai, dan hubungan baik ini terus tumbuh semakin erat di masa mendatang.,” ujar Prof. Euis hangat.
baca berita terkait : Dies Natalis ke-74, UIN Sunan Kalijaga Kenang Pengabdian Dosen dan Tendik Purnatugas Lewat Anjangsana
Momen penyerahan simbolis berlangsung penuh haru. Seorang warga sepuh, Bu Waliko, dipanggil untuk menerima langsung paket sembako dari Prof. Euis. Dengan langkah perlahan, perempuan yang usianya telah melewati tujuh dekade itu maju ke depan. Senyumnya sederhana, tetapi menyiratkan rasa syukur yang mendalam. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Terima kasih kepada UIN Sunan Kalijaga. Semoga kampus ini semakin maju, berkah ilmunya, dan selalu dekat dengan masyarakat,” tutur Bu Waliko.
Tak lama kemudian, sekitar 200 paket sembako didistribusikan kepada seluruh warga yang hadir. Bagi UIN Sunan Kalijaga, kegiatan sederhana namun bermakna ini menjadi pengingat bahwa keberadaan kampus tidak bisa dilepaskan dari masyarakat sekitar. Kampus besar tidak boleh hanya berdiri di menara gading, jauh dari denyut kehidupan nyata. Sebaliknya, UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk selalu hadir, peduli, dan menebar manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
Baca beriat terkait :UIN Sunan Kalijaga Serahkan Tali Kasih untuk Keluarga Dosen dan Tendik yang Telah Wafat
Penerimaan masyarakat terhadap keberadaan kampus menjadi bagian penting dari perjalanan panjang UIN Sunan Kalijaga. Selama 74 tahun, kampus ini tumbuh dan berkembang seiring dengan dukungan warga sekitar. Dukungan itulah yang menjaga harmoni, sekaligus memastikan bahwa UIN Sunan Kalijaga tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tetapi juga pusat pengabdian.
Dengan semangat Dies Natalis ke-74, UIN Sunan Kalijaga meneguhkan dirinya sebagai kampus yang bukan hanya membangun reputasi akademik, tetapi juga menumbuhkan empati sosial. Harmoni antara kampus dan masyarakat inilah yang diharapkan terus terjalin erat, sehingga ilmu yang diajarkan di ruang kelas benar-benar menyatu dengan realita kehidupan dan mampu menjawab tantangan zaman.(humassk)