WhatsApp Image 2025-04-30 at 16.41.16(1).jpeg

Rabu, 30 April 2025 16:48:00 WIB

0

Empathic Leadership sebagai Penyeimbang Kehidupan Kerja Sumber Daya Manusia di Era Digital. (Pidato Pengukuhan GB Prof. Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psikolog. dosen FISHUM)

 

Hadirin yang saya hormati…

Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan pidato singkat saya dengan judul “Empathic Leadership sebagai Penyeimbang Kehidupan Kerja Sumber Daya Manusia (SDM) di Era Digital”

 

Bapak ibu yang saya hormati…

Ijinkan saya memulai pidato saya dengan sedikit cerita….Saya bergabung di UIN Sunan Kalijaga sejak tahun 2000, Pada saat itu, saya masuk di Fakultas Ushuluddin karena ada Formasi Dosen Psikologi Umum. Namun setelah diterima sebagai dosen di Fakultas Ushuluddin, Matakuliah Psikologi Umum tersebut sudah dihapus, sehingga oleh beberapa pihak, saya diberi kesempatan mengajar Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) seperti Ilmu Komunikasi, Leadership, dan Manajemen-Organisasi yang beberapa tahun kemudian, saya diberi amanah sebagai Sekprodi lalu menjadi Kaprodi Sosiologi Agama, dan beberapa tahun kemudian diberi tugas untuk menjadi Wakil Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 2016-2020, kemudian kembali menjadi dosen biasa di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam hingga saya dipindahtugaskan ke Prodi Psikologi FISHUM pada 1 Maret 2022.

Karena sering mengajar MKDU di Fakultas Ushuluddin yaitu Ilmu Komunikasi, Leadership, dan Manajemen-Organisasi, justru hal ini menguatkan passion saya dalam belajar Psikologi terutama Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) meskipun posisi tugas saya di Fakultas Ushuluddin. Saat itu, berkat keluarga terutama suami, saya dikuatkan untuk tetap konsisten dengan keilmuan yang saya pilih, yaitu Psikologi Industri dan Organisasi sebagaimana spesialisasi yang saya tekuni di jenjang Pendidikan S2 dan S3. Namun karena saya berada di Prodi Sosiologi Agama, maka saya harus memadukan antara Psikologi Industri & Organisasi dengan Sosiologi Agama. Pemaduan ini kemudian bermuara pada studi tentang orang-orang yang di pinggiran dan terpinggirkan. Teman-teman Sosiologi menyebutnya sebagai kelompok marginal.

Indahnya integrasi dan interkoneksi menjadikan antar disiplin ilmu saling menyapa hingga akhirnya disertasi saya juga tentang SDM yang berada di pinggiran organisasi, yaitu kinerja staf promosi perguruan tinggi.

Dari proses ini saya mendapatkan pembelajaran berharga bahwa di dalam organisasi pun ada SDM yang diposisikan sebagai orang-orang yang terpinggirkan dan di pinggiran. Inilah yang disebut “Marginal Man” (Wind dan Robertson,1982). Individu yang terpinggirkan dalam organisasi bermakna SDM yang hak-haknya sering diabaikan oleh organisasi. Adapun SDM di pinggiran organisasi adalah SDM yang memang mendapat tugas di pinggir (batas lintas) organisasi yaitu sebagai wakil organisasi untuk berhubungan dengan pihak luar seperti marketing, public relation, government relation, dosen, dan profesi/jabatan lainnya yang melayani atau banyak berhubungan dengan pihak eksternal.

Setelah menyadari pentingnya pemaduan keilmuan saya, Psikologi Industri dan Organisasi dengan Sosiologi Agama, saya mulai mengembangkan riset-riset saya untuk memahami  marginal man dalam arti orang-orang yang terpinggirkan dalam organisasi, di antaranya adalah riset tentang SDM pekerja perempuan (Sa’adah, 2005; Sa’adah, 2020), SDM pekerja lansia (Sa’adah, 2017), dan SDM pekerja penyandang disabilitas (Sa’adah, 2022). Mereka terpinggirkan karena dianggap tidak mampu bekerja sebagaimana pekerja laki-laki, masih muda, dan tanpa disabilitas.

Adapun riset saya yang terkait dengan SDM di pinggiran (batas lintas) organisasi di antaranya adalah SDM Dosen (2007), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) (Sa’adah dkk, 2019), SDM staf promosi (admisi) perguruan tinggi (Sa’adah, 2013), dan staf pengadaan barang/jasa (Sa’adah, 2020; Sa’adah, 2023). SDM dengan tugas di pinggir (batas lintas) organisasi inilah yang diistilahkan oleh Adam (1976) dengan nama “Boundary Role Persons (BRP)” yaitu orang-orang yang bertugas mewakili organisasi untuk berinteraksi dengan pihak luar (Sa’adah, 2013; Sa’adah, 2019; Sa’adah dkk, 2019). Sejalan dengan amanah integrasi-interkoneksi, ada dua tulisan saya yang mencoba membahas tentang wakil organisasi (marginal man) ini dari perspektif Islam, yaitu “Mengenali Komunitas Marginal dalam Organisasi Keagamaan” dalam Buku Bunga Rampai Sosiologi Agama (Sa’adah, 2017) dan “Concept of Boundary Role Persons (BRPs) from an Islamic Perspective” dalam Prosiding Mainstreaming Indonesian Islam: Family, Youth, Wellbeing, and the Path to Social Transformation (Sa’adah, 2024).

 

Hadirin yang kami hormati…

SDM di posisi marginal (pinggiran organisasi dan terpinggirkan di organisasi) memiliki risiko tinggi dibanding SDM bagian lain dalam organisasi, bahkan rentan stress karena ambiguitas peran dan konflik peran, serta banyak tekanan dari internal maupun eksternal organisasi (Sa’adah, 2013).  Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, hampir semua bagian dituntut untuk mampu bermitra dengan pihak eksternal organisasi demi layanan yang memuaskan, efektif, dan efisien. Kondisi ini terjadi karena perkembangan teknologi di era digital ini membuat bisnis tidak ada batasan jarak dan waktu.

Tidak adanya batasan jarak dan waktu ini memunculkan problem baru yang memerlukan perhatian lebih terhadap pengelolaan SDM. Kenyataan ini menjadikan fokus perhatian saya pun berkembang lebih luas, menyoroti bagaimana Psikologi Manajemen SDM berperan dalam membentuk organisasi yang sehat dan menyehatkan, terutama di era digital ini.

Kita sepakati bersama bahwa kemajuan teknologi di era digital telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia (Ding et al., 2024; Sa’adah, 2023) dan memainkan peran penting dalam praktik manajemen sumber daya manusia (SDM) (Shiferaw & Birbirsa, 2025). Salah satu bukti kemajuan teknologi dalam manajemen SDM adalah adanya Artificial Intelligence (AI).  Keberadaan AI dalam tahap proses perekrutan misalnya, mulai perekrutan, promosi, iklan lowongan kerja, lamaran, penyaringan, penilaian, dan kegiatan koordinasi dapat menggunakan AI. Tentu saja hal ini menjadikan kegiatan rekrutmen dan seleksi menjadi lebih praktis, lebih cepat, dan relatif lebih murah. Begitu juga dengan pengelolaan tahap pengembangan SDM, AI mempermudah perbandingan gap kompetensi sehingga kebijakan diklat dari hasil Training Need Analysis (TNA) berbasis teknologi akan semakin adil. Selain itu, manajemen talenta juga lebih cepat dan praktis jika digunakan dengan teknologi (Shen & Zhang, 2024).

Dengan perkembangan teknologi yang begitu melesat, manajemen SDM meskipun masih tahap awal, telah menggunakan alat kecerdasan buatan dan analitik digital untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif melalui kemampuan strategis dan dinamis, bahkan AI bisa bermanfaat mengurangi konflik akibat penerimaan umpan balik antar individu yang kurang selaras sekalipun karena interaksi berlaku tanpa rasa emosional. Keadaan ini berbeda jika pemberi umpan balik menyampaikan dengan nada dan ekspresi kurang menyenangkan, maka konflik antar karyawan mudah terjadi (Shiferaw & Birbirsa, 2025).

Namun demikian, dibalik manfaat tersebut, kondisi ini justru membuktikan bahwa keberadaan AI telah mengurangi sisi-sisi kemanusiaan, sehingga mengukur orang dari mesin tanpa melihat kebutuhan dan kondisi orang-per-orang sebagaimana trend marketing yang justru dikembangkan saat ini lebih melayani orang secara customized atau personalized.

 

Hadirin yang saya muliakan,

Di tengah hebatnya perkembangan teknologi, sentuhan psikologis dalam mengelola SDM sangat diperlukan terutama sentuhan psikologis dari pemimpin. Sosok pemimpin yang diperlukan adalah sosok yang tidak hanya memiliki visi strategis, tetapi juga mampu memahami emosi dan perspektif individu yang dipimpin. Inilah yang disebut dengan empathic leadership. Empathic leadership mampu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai, didengar, dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya (Keuster et al., 2024).

Kata empati sendiri dicetuskan oleh Edward Titchener tahun 1909, seorang mahasiswa Wilhelm Wundt yang artinya memahami kondisi orang lain (Arumi dkk, 2017). Empati merupakan sikap merasakan sebagaimana apa yang orang lain rasakan sebagai bentuk sosio emosional atas apa yang dialami oleh orang lain. Orang yang memiliki sikap empati cenderung memiliki kepekaan sosial yang lebih tinggi dan mental yang lebih baik karena dapat mengelola emosi dan berbagi dengan orang lain. Empati seseorang dapat berkembang sesuai dengan lingkungan tempat tinggal dan memiliki kaitan erat dengan kompetensi sosial juga perilaku prososial (Xiao et al., 2021).

Empati adalah merasakan yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif orang lain, dan menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang (Takamatsu, 2022). Adapun ciri-ciri orang yang berempati tinggi adalah sebagai berikut:

1.    Ikut merasakan, artinya individu mampu merasakan suatu emosi atau mampu mengidentifikasi perasaan orang lain (Winter et al., 2022). Kemampuan ini dibangun berdasarkan kesadaran diri. Semakin terbuka individu kepada emosi diri sendiri atau mengetahui emosi diri sendiri, semakin terampil individu membaca perasaan, dengan meningkatkan kemampuan kognitif khususnya kemampuan menerima perspektif orang lain, seseorang akan memperoleh pemahaman terhadap perasaan orang lain dan emosi orang lain yang lebih lengkap (Berzenski & Yates, 2022).

2.    Peka terhadap bahasa non verbal yaitu mampu membaca nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah dan sebagainya karena emosi jarang diungkapkan dengan kata-kata melainkan lebih sering diungkapkan melalui isyarat (Kural & Kovács, 2022)

3.    Mengambil peran yaitu melahirkan perilaku yang konkrit, tidak saja diekspresikan melalui kata-kata tetapi juga melalui perbuatan (Kural & Kovács, 2022).

4.    Tidak larut atau tetap kontrol diri, yaitu dengan mengenali sinyal-sinyal perasaan atau emosi yang tersembunyi dalam reaksi-reaksi terhadap diri sendiri yang sedang berempati sehingga tidak larut dalam situasi social (Jiang et al., 2022).

Teori Empathic Leadership menekankan bahwa kepemimpinan bukan sekadar tentang mengarahkan atau memberikan instruksi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim melalui pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan dan aspirasi semua anggota tim. Lebih lanjut dijelaskan bahwa empati dalam kepemimpinan mencakup tiga aspek utama: kognitif (memahami sudut pandang orang lain), emosional (merasakan apa yang dirasakan orang lain), dan empati yang bersifat tindakan (menanggapi dengan kepedulian dan solusi nyata) (Sa’adah, 2022).




Gambar 1. Kemampuan Berempati dilihat dari jumlah orang yang disupervisi

Sumber: Keusters (2024)

Dari gambar 1 tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang membawahi karyawan memiliki kemampuan berempati yang berbeda sesuai jumlah anak yang dibimbing (disupervisi). Seorang leader dengan sedikit orang yang disupervisi menunjukkan empati yang lebih baik dibandingkan dengan leader yang memiliki anak buah banyak (Keusters, 2024).

Di era digital, sikap empati juga bisa tumbuh di antara para anggota organisasi virtual. Terbukti dalam penelitian Sa’adah dkk (2022), kelompok telegram yang memiliki tujuan sama yaitu mencari oksigen untuk keluarganya yang menderita COVID memiliki empati satu sama lain. Empati dalam kelompok telegram (virtual organization) ini ditunjukkan dengan beberapa hal, yaitu saling memberi informasi satu sama lain; saling menawarkan bantuan dan dukungan; saling memberi solusi; saling menjaga dan mengingatkan.

Dengan menunjukkan sikap empati, seseorang akan lebih memahami kondisi yang dirasakan dan dihadapi orang lain, sehingga empati ini juga bisa menjadikan terapi bagi kawan bicara (Howick et al., 2025). Model Empati Terapeutik dari Howick et al. (2025) menekankan bahwa empati bukan sekadar perasaan atau sikap, tetapi suatu proses aktif yang melibatkan pemahaman, komunikasi, dan tindakan nyata untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan.

 

Hadirin yang saya hormati,

Kita sering menjumpai iklan lowongan kerja melakukan diskriminasi gender. Untuk pekerjaan yang membutuhkan empati lebih tinggi diprioritaskan perempuan, sedangkan yang tidak banyak berhubungan dengan manusia lebih diprioritaskan untuk calon karyawan laki-laki. Hal ini bisa dimaklumi karena sebuah penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan kapasitas empati antara laki-laki dan perempuan. Perempuan lebih berjiwa melayani dan berempati, serta kurang tampak emosional dan lebih dominan kognitifnya (Christov-Moore et al., 2014). Namun dalam perkembangannya, ada penelitian yang membantah kesimpulan itu dengan bukti bahwa tidak ada perbedaan antara kemampuan empati laki-laki dengan perempuan (Deng et al., 2023).

Empati sangat dipengaruhi oleh emosi dan komunikasi. Karena itu, jika ingin memperbaiki sikap empati, maka hal utama yang harus diperbaiki adalah manajemen emosi dan komunikasi (Howick et al., 2025) karena emosi dan empati bisa disatukan (Xiao et al., 2021). Pemimpin yang memiliki empati tinggi mampu menciptakan keterikatan emosional yang positif dalam organisasi, sehingga meningkatkan loyalitas, produktivitas, dan kesejahteraan psikologis karyawan. Dalam konteks dunia kerja yang semakin dinamis dan penuh tantangan, pemimpin yang mampu berempati tidak hanya membangun kinerja tim yang solid, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa organisasi menuju keberlanjutan dan pertumbuhan yang lebih baik.

Dengan empathic leadership, tidak ada lagi ruang pengabaian terhadap bawahan, karena setiap individu merasa dihargai, didengar, dan didukung (Sa’adah & Laila 2022). Kepemimpinan yang berlandaskan empati menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana setiap karyawan mengalami positive employee experience—merasa terlibat, termotivasi, dan memiliki makna dalam setiap kontribusi yang mereka berikan bagi organisasi (Sa’adah, 2024).

Dengan empathic leadership, tidak hanya meningkatkan kepuasan dan produktivitas karyawan, tetapi juga menciptakan organisasi yang berkelanjutan, di mana setiap individu merasa berarti dan berkontribusi secara maksimal. Sebagai akademisi, kita bertanggung jawab untuk terus menggali dan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan berbasis empati (empathic leadership) ini, sehingga ilmu yang kita kembangkan dapat memberi dampak nyata bagi dunia kerja dan masyarakat secara luas.

 

Hadirin yang berbahagia…

Minat kuat saya di bidang Psikologi Manajemen SDM menjadikan saya berusaha meningkatkan kompetensi di bidang ini. Dalam perjalanan akademik dan pengembangan kompetensi ini, saya didukung oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal kampus. Untuk itu, perkenankan saya secara khusus menghaturkan banyak terima kasih kepada:

 

1.         Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi yang telah mendukung dan memfasilitasi semua proses pengusulan Guru Besar ini.

2.         Bapak Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D., para-Wakil Rektor beserta jajarannya yang telah memberikan dukungan penuh dan menfasilitasi seluruh proses pengajuan hingga pengukuhan Guru Besar hari ini.

3.         Ketua Senat Akademik Prof. Dr. H. Kamsi, M.A., Sekretaris Senat Prof. Dr. H. Maragustam, M.A. beserta seluruh anggota Senat UIN Sunan Kalijaga yang telah menyetujui, mendukung dan mengusulkan saya untuk menduduki Jabatan Guru Besar dengan Ranting Ilmu/Kepakaran Psikologi Manajemen Sumber Daya Manusia.

4.         Ketua, sekretaris, dan anggota Tim Integritas Akademik yang telah mendukung proses pengusulan Guru Besar saya.

5.         Para ketua dan sekretaris program studi, dosen, dan tenaga kependidikan di UIN Sunan Kalijaga terutama Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mengantarkan karir saya dari Golongan IVb hingga pengukuhan ini dan insya Allah berlanjut sampai tahapan-tahapan karir berikutnya.

6.         Para pimpinan dan kolega di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang telah memberi ruang untuk bertumbuh dan mengembangkan diri selama 22 tahun sejak CPNS hingga Lektor Kepala/Gol IVb sejak tahun 2000 hingga 1 Maret 2022, sejak Dekan Prof. Dr. Djam’annuri hingga Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum. Terima kasih terkhusus kepada Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum yang sudah menginisiasi Program Akselerasi GB dan sangat telaten mendampingi secara langsung proses belajar menulis artikel para dosen secara rutin terjadwal sehingga mau tidak mau kami harus semangat menulis artikel.

7.         Para pimpinan dan kolega di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam periode kepemimpinan 2016-2020 terutama sahabat saya, Prof. Hj. Casmini, M.Si selaku Wakil Dekan I yang saat itu sama-sama berjuang dan saling menyemangati sehingga satu tahap tercapai kenaikan dari Lektor Kepala/IVa ke Lektor Kepala/IVb.

8.         Untuk Bapak KHA Warson Munawwir dan ibu Nyai Husnul Khotimah Warson beserta keluarga, matur nuwun atas bimbingan dan doa-doa terbaiknya. Semoga ibu Nyai dan keluarga sehat selalu dan saya masih terus nyuwun bimbingan dan doa-doanya.

9.         Untuk sobatku tersayang, Dr. Okina Fitriani, S.Psi., MA., Psikolog, Founder Enlightening Parenting dan teman-teman dari Enlightening Parenting Sharing Team, tempat saya bertumbuh, mengembangkan diri, sekaligus berproses memperbaiki diri hingga saya bisa berdiri di sini pada hari ini. Terima kasih mbak Okina dan teman-teman tim sharing EP, saya merasa banyak belajar di komunitas ini, alhamdulillah….banyak kata yang ingin terucap, tapi apalah daya kuota terbatas…Pegang erat kuat silaturahmi kita hingga akhirat, insya Allah…amiin….

10.     Untuk semua guru saya dari TK YKM 1 Sawahan Rembang, SDN Kuthoharjo III Rembang, Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Rembang, dan Dosen-Dosen saya Fakultas Psikologi UGM. Ijinkan saya secara khusus mengucapkan terima kasih yang steinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Achmad Sobirin, MBA., Ph.D yang telah memberikan pencerahan dan bimbingan akademiknya terutama saat penulisan disertasi. 

11.     Untuk teman-teman seperjuangan… ibu-ibu Pengurus Pengajian dan Sekolah Lansia Al Afiyah, Terima kasih atas keikhlasan dan kekompakannya mendampingi simbah-simbah lansia sehat bahagia mencapai kebermaknaan hidupnya sebagai manusia beragama.

12.     Untuk bapak Kaperwil BKKBN beserta jajarannya yang telah memberi kepercayaan kepada kami mengelola sekolah lansia dan memberi kesempatan kami untuk terus belajar mengelola lembaga dan membersamai simbah-simbah lansia.

13.     Untuk Pak Sumadi, Pak Hisyam, Pak Harun, Bu Lababa serta seluruh jajaran BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) trima kasih atas kesempatannya menjadikan saya turut mengabdi pada negeri sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak selama 3 tahun ini. Semoga masih ada program meskipun saat ini ada perubahan kebijakan kemendikdasmen.

14.     Untuk teman-teman Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP), trima kasih sudah menjadi partner yang menyenangkan dalam bertugas di Gunung Kidul dan Kulonprogo. Semoga ada tugas lagi yang menyatukan kita, amiin..

15.     Untuk para mitra Lembaga Training yang menjembatani interaksi saya dengan para praktisi MSDM sejak tahun 2010 hingga saat ini. Perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada PT Mitra Optima Talenta, PT Expertindo, PT Dirga Cahaya Abadi, PT Gama Semesta Konsultindo, PT Expect, PT Primaindo, PT Patrari Jaya, PT Fresh Consultant, PT JSI, PT Duta Pro, PT Johnson, PT Gemilang, PT MKI, PT Sigma, PT Kanaka, PT Aljabar, PT DSM, PT MEI, PT Aljabar, PT Performa Puncak Group, dan beberapa Lembaga training dan konsultasi yang tidak bisa saya hadirkan mengingat adanya keterbatasan tempat. Terima kasih sudah menfasilitasi serta memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk membersamai para praktisi dari berbagai perusahaan belajar bersama tentang konsep-konsep dan aplikasi Manajemen SDM baik dari hard skill maupun soft skill.

16.     Untuk LSP MPSDM yang telah mengenalkan saya tentang profesi asesor dan uji kompetensi BNSP serta pernah memberi kesempatan saya menjadi Direktur LSP MPSDM dalam beberapa tahun. Dari pengenalan tentang BNSP, menjadikan saya semakin yakin dengan keberminatan saya di bidang Psikologi Manajemen SDM sehingga sampai saat ini saya telah memiliki Sertifikat Kompetensi sebagai Master Trainer, Rekrutmen dan Seleksi, serta Asesor Kompetensi dengan 2 kali RCC.

17.     Untuk teman-teman praktisi yang tergabung dalam AP2I DIY, IASPRO DIY, GNIK DIY, HRCI (Human Resources Club Indonesia), HRBP (Human Resources Best Practice), dan HR Wiki yang membersamai saya belajar dan diskusi tentang kasus-kasus di lapangan.

18.     Untuk teman-teman Halqimuna, terima kasih sudah menjadi teman belajar, bercermin, dan bercanda sehingga perolehan gelar tertinggi ini, tak lepas dari doa dan candaan teman-teman semua.

Hadirin yang saya hormati, selanjutnya perkenankan saya menghaturkan terima kasih setinggi-tingginya kepada:

Bapak dan ibu saya, Bapak H. Masmuk Zuhdi (alm) dan ibu Hj. Maryam Masmuk yang siang malamnya penuh doa dan motivasi buat saya. Saat kecil, saya sering protes ke bapak saya, mengapa nama saya paling jelek di antara saudara-saudara saya? Kata beliau, nama Sa’adah adalah nama nenek yang meskipun buta huruf tapi sangat jujur, bahkan mendapat kepercayaan sebagai bendahara. Sa’adah itu artinya bahagia. Kemudian beliau menguatkan dengan beragam nasehat di antaranya adalah…”Namamu besok akan bagus karena di depannya ada kata “Profesor”… alhamdulillah hari ini Allah mewujudkan, semoga benar-benar bisa menjadi kebahagiaan buat bapak, ibu, suami, anak-anak saya, serta keluarga besar saya. Amiin… Hadirin sekalian, mohon bacaan surat alfatihah untuk bapak saya yang selalu menjadi anchor (motivasi) terbesar dalam hidup saya, alfatihah.

Tak lupa kamu ucapkan terima kasih secara khusus kepada suami saya, Drs. Amin Fauzan, MM. yang selalu mendukung dan menguatkan saya untuk berkomitmen pada bidang keilmuan yang saya pilih yaitu PIO dengan menfokuskan pada Psikologi Manajemen SDM serta mendukung sepenuhnya peran saya sebagai ibu, istri, anak, dan bagian dari masyarakat. Terima kasih juga untuk anak-anakku, Elvin dan Elin yang menjadi anchor cinta mama. Mama bersyukur, kalian telah berproses di jalur karir yang kalian pilih dan alhamdulillah di hati kecil mama ada rasa syukur dan bangga karena kalian mulai berperan serta dalam kegiatan di masyarakat sesuai bidang masing-masing. Mas Elvin banyak membantu merancang gambar-gambar bangunan untuk tugas-tugas mama sebagai PIC Indonesia Membangun Rakyat (IMR), membangun rumah untuk orang-orang yang membutuhkan. Dik Elin yang sudah mulai membantu mama mengurus sekolah lansia dan kegiatan remaja di kampung. Jadilah anak-anak yang bisa memaksimalkan ikhtiar untuk menjadi orang yang taat, syukur, meningkat, dan bermanfaat.

Untuk kakak-kakak dan adik-adikku tersayang…terima kasih sudah menjadi tempat bercanda yang menyenangkan, saling support, dan bersedia melanjutkan pengelolaan Yayasan Al Mubarok yang didirikan bapak ibuk kita. Aku percaya kalian selalu menyebut namaku dalam setiap doa. Semoga kita selalu direkatkan dalam ridlo dan kasih sayang-Nya. Amiin..

 

Hadirin yang berbahagia…

Demikian yang bisa saya sampaikan dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar ini. Terima kasih atas kehadiran dan doa restunya. Semoga Allah memudahkan segala langkah kita untuk mencapai ridlo-Nya. Amiin…

 

Akhirul kalam, Wallahul muwaffiq ila aqwamith thoriq.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Daftar Pustaka

Arumi, M.S., Sulistian, M.A., Parmono, H.S., Ratnasari, S. Atika, F., & Ningrum, P.S. (2017). Empati Mahasiswa Psikologi. Jurnal Psiko Bhara, Vol 1 (2), 137-157.

Christov-Moore, L., Simpson, E.A., Coude, C., Grigaityte, K., Iacoboni, M., Ferrari, P.F. (2014). Empathy: Gender effects in brain and behavior. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, Vol 46 (4), 604-627.

Deng, X., Chen, S.., Li, X., Tan, C., Li, W., Zhong, C., Mei, R., & Ye, M. (2023). Gender differences in empathy, emotional intelligence and problem-solving ability among nursing students: A cross-sectional study. Nurse Education Today, Vol 120, https://doi.org/10.1016/j.nedt.2022.105649

Ding, Y., Song, X., Zhu, Y., Xi., R., & Shi, Z. (2024) Digital technology and Chinese-style industrial modernization: Dynamic threshold effect based on R&D Human resources. Heliyon, 1-17. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2024.e38484.

Berzenski, S. R., & Yates, T. M. (2022). The development of empathy in child maltreatment contexts. Child Abuse and Neglect, 133(December 2021), 105827. https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2022.105827

Howick, J., Bennet-Western, A., Dudko, M., & Eva, K. (2025). Uncovering the components of therapeutic empathy through thematic analysis of existing definitions. Patient Education and Counseling, Vol 131, 1-8. https://doi.org/10.1016/j.pec.2024.108596

Jiang, Q., Zhang, Y., & Pian, W. (2022). Chatbot as an emergency exist: Mediated empathy for resilience via human-AI interaction during the COVID-19 pandemic. Information Processing & Management, 59(6), 103074. https://doi.org/10.1016/j.ipm.2022.103074

Keuster, G., Hertogh, M., Bakker, H., & Houwing, E. (2024). Empathic Ability as a Driver for Project Management. International Journal of Project Management, Vol 42 (4), 1-12. https://doi.org/10.1016/j.ijproman.2024.102591

Kural, A. I., & Kovács, M. (2022). The association between attachment orientations and empathy: The mediation effect of self-concept clarity. Acta Psychologica, 229 (June). https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2022.103695

Liu, L., Du, K., Li, G. (2023). Empathy, CIOsingle bondCEO relationship, and digital transformation. Information and Management, Vol 60 (3). https://doi.org/10.1016/j.im.2023.103772

McQuarrie, A. Smith, S.D., & Jakobson, L.S. (2025). Exploring the links between childhood emotional abuse and empathy: The mediating roles of alexithymia and sensory processing sensitivity. Acta Psychologica Vol 255. https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2025.104903

Richaud, M. C., Lemons, V. N., Mesurado, B., & Oros, L. Construct validity and reliability of a new Spanish empathy questionnaire for children and early adolescents. Frontiers in psychology, 8, 2017,  Article 979

Sa'adah, N., Wedadjati, R.S., & Rachmawati, A.W. (2025). Emerging Procurement Competencies from the Perspective of Boundary Role Persons in the Indonesian Context (dalam proses penerbitan).

Sa’adah, N., Fahd, E.Q.M., & Chusminah (2024). Revealing Employee Experience in Surviving during the COVID-19 Pandemic: Story from Indonesia. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol 9 (3).

Sa’adah, N. (2024). Concept of Boundary Role Persons (BRPs) from an Islamic Perspective dalam Mainstreaming Indonesian Islam: Family, Youth, Wellbeing, and the Path to Social Transformation, 144-157. Turkiye: Selcuk University Press. https://www.researchgate.net/publication/387998589_Concept_of_Boundary_Role_Persons_BRPs_from_an_Islamic_Perspective.

Sa’adah, N. & Arokiasamy, L. (2023). A Qualitative Study on The Urgency of Attitude in Designing Effective Procurement Certification Training. The Journal of High Technology Management Research, Vol 34 (2), 1-11. DOI https://doi.org/10.1016/j.hitech.2023.100472

Sa’adah, N., Sulistianingsih, & Susanti, D. (2022). Empathy in Virtual Organization: Lesson Learned from Indonesia Covid-19 Pandemic. Proceedings of the Annual International Conference on Social Science and Humanities (AICOSH 2022), 229-241.  https://doi.org/10.2991/978-2-494069-87-9_28

Sa'adah, N., Wedadjati, R.S., & Asmara, A.F. (2022). Evaluating Equal Employment Opportunity in Indonesian Industries to Accommodate Disabled Workers. International Journal of Business and Systems Research Vol 16 (5-6), 624-643. https://doi.org/10.1504/IJBSR.2022.125476

Sa’adah, N., & Laila, N.Q. (2022). Disregard for Employee Rights in Industrial Relations. Lessons from the COVID-19 Pandemic in Indonesia (dalam proses penerbitan).

Sa’adah, N. & Pabbajah, M. (2023). Winning The Crisis: Women Creativity in the Time of Pandemic COVID-19. (dalam proses penerbitan).

Sa’adah, N. (2020a). Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Psikologi. Yogyakarta: FA Press Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40830.

Sa’adah, N. (2020b). The implementation of E-procurement in Indonesia: Benefits, Risks, and Problems. Inferensi: jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 14 (2), 283-304. https://doi.org/10.18326/infsl3.v14i2. 283-304

Sa’adah, N. (2017). Nilai Kerja Lansia Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Pasca UU Keistimewaan Yogyakarta. Penangkaran: jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol 1 (1), 139-152. https://doi.org/10.14421/panangkaran.2017.0101-08

Sa’adah, N., Himam, F., Sobirin, A., & Umanailo, M.C.B. (2019). Exploring the Development of the Boundary Role Persons Concept. Exploring the Development of the Boundary Role Persons Concept. Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Riyadh, Saudi Arabia, 979-983.

Sa’adah, N., Fitria, V., & Widiastuti, S. K. (2019). Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia; Perspektif Psikologi, Sosiologi & Hukum Islam. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga.  https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36587

Sa’adah, N. (2018). Konsep Boundary Role Persons (BRP) dalam Dari Cinta Menuju Bahagia. Kuningan: Goresan Pena. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36534

Sa’adah, N. (2017). Mengenali Komunitas Marginal dalam Organisasi Keagamaan dalam Bunga Rampai Sosiologi Agama. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam bekerjasama dengan Diandra Pustaka Indonesia. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36580

Sa’adah, N. (2007) Hubungan Kepribadian dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi. Yogyakarta: Al Farda.

Sa’adah, N. (2018) Elderly Empowerment through Local Potential Based On Islamic Boarding School (A Study at the Al Mahalli Elderly Islamic Boarding School, Yogyakarta Indonesia). International Journal of Scientific and Research Publications, Vol 8 (4), 279-285 https://dx.doi.org/10.29322/IJSRP.8.4.2018.p7638

Shen, Y. & Zhang, X. (2024). The impact of artificial intelligence on employment: the role of virtual agglomeration. Humanities and Social Sciences Communication, Vol 11 (122), 1-14, DOI 10.1057/s41599-024-02647-9

Shiferaw, R. M., & Birbirsa, Z. A. (2025). Digital technology and human resource practices: A systematic literature review. Heliyon, 11, 1-12. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2025.e41946

Sjafiatul Mardliyah, Wiwin Yulianingsih, Lestari Surya Rachman Putri, “Sekolah Keluarga: Menciptakan Lingkungan Sosial untuk Membangun Empati dan Kreativitas Anak Usia Dini”,  Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5 (1), 2021, 576-590.

Takamatsu, R. (2022). Empathy and group processes in Japanese preschool children: The odd one out among friends receives less empathic concern than out-groups. Journal of Experimental Child Psychology, 221, 105460. https://doi.org/10.1016/j.jecp.2022.105460

Wind, Y., & Robertson, T.S. (1982). The linking pin role in organizational buying centers. Journal of Business Research, Vol 10 (2), 169-184.

Winter, R., Leanage, N., Roberts, N., Norman, R. I., & Howick, J. (2022). Experiences of empathy training in healthcare: A systematic review of qualitative studies. Patient Education and Counseling, 105(10), 3017–3037. https://doi.org/10.1016/j.pec.2022.06.015

Xiao, W., Lin, X.,& Jiang, H. (2021). The Influence of Emotion and Empathy on Decisions to Help Others. Original Research Sage Open, 1-9. https://doi.org/10.1177/21582440211014513

 


 

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

 

Text Box: Prof. Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si.,  Psikolog

A. IDENTITAS                      

Nama Lengkap

NIP

Jabatan Fungsional/Gol

Ranting keilmuan/Keahlian

Unit Kerja

Program Studi

Surat Ijin Praktek Psikologi (SIPP)

Surat Sebutan Psikolog (SSP)

Alamat

 

:

:

:

:

:

:

:

:

:


 

Prof. Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi., M.Si., Psikolog

197411202000032003

Guru Besar/IVc

Psikologi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Psikologi

20150028-2021-02-1179

0301156101

Salakan RT 01 Potorono Banguntapan Bantul

 

B. RIWAYAT PENDIDIKAN       

Jenjang Pendidikan

Perguruan Tinggi

Tahun Kelulusan

S1

Psikologi UGM

1998

Pendidikan Profesi

Psikologi UGM

 2000

S2 Psikologi Industri & Organisasi

Psikologi UGM

 2005

S3 Psikologi Industri & Organisasi

Psikologi UGM

 2013

 

C. SERTIFIKAT PROFESI

Nama sertifikat

Pembuat Sertifikat

Surat Ijin Praktek Psikologi (SIPP)

HIMPSI (Himpunan Psikologi)

Profesi Psikolog disertai SSP (Surat Sebutan Psikolog)

HIMPSI (Himpunan Psikologi)

Asesor/Penguji Praktek Kerja Profesi Psikologi (PKPP) Bidang Psikologi Industri & Organisasi (PIO)

HIMPSI (Himpunan Psikologi)

Asesor Kompetensi

BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

Master Trainer

BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

Kompeten dalam Bidang Rekrutmen & Seleksi

BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)

Asesor Assessment Center

APIO - Bandung

Certified Trainer (C.T.)

IHTC

Certified Public Speaking Academy (C.PSA)

IHTC

Certified Public Speaking (C.PS)

IHTC

Certified Inspirator & Motivator Nasional (C.IMN)

IHTC

Profesi Pendidik

Kemenag RI

 

D. Kegiatan Mengajar yang pernah dilakukan:

No.

Matakuliah

Nama Kampus

1.

Manajemen SDM

FE Universitas Terbuka (S1)

2.

Manajemen Strategik

FE Universitas Terbuka (S1)

3.

Manajemen Perubahan

FE Universitas Terbuka (S1)

4.

Pengembangan SDM

FE Universitas Terbuka (S1)

5.

Manajemen

FUPI & FEBI UIN Sunan Kalijaga (S1)

6.

Leadership & Social Entrepreneurship

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

7.

Psikologi Parenting

FISHUM UIN Sunan Kalijaga (S1)

8.

Komunikasi & Leadership

Universitas Gadjah Mada (S1 & S2 Fak. Kedokteran)

9.

Psikologi Kepemimpinan

FISHUM UIN Sunan Kalijaga (S1)

10.

Kepemimpinan & Kewirausahaan

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

11.

Asesmen & Intervensi PIO

FISHUM UIN Sunan Kalijaga (S1)

12.

Isu-Isu Kontemporer PIO

FISHUM UIN Sunan Kalijaga (S1)

13.

Manajemen Pemasaran

FEBI UIN Sunan Kalijaga

14.

Komunikasi Sosial

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

15.

Penguatan Masyarakat Lokal

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

16.

Studi Masyarakat Lokal

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

17.

Pemberdayaan Masyarakat Marjinal

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

18.

Psikologi Sosial

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

19.

Metodologi Penelitian Sosial Kuantitatif

FUPI UIN Sunan Kalijaga (S1)

20.

Psikologi Industri & Organisasi

FISHUM UIN Sunan Kalijaga (S1)

21.

Bimbingan dan Konseling Karir

IIS UIN Sunan Kalijaga (S2)

22.

Bimbingan dan Konseling Lintas Budaya dan Agama

FUPI & IIS UIN Sunan Kalijaga (S2)

23.

Psikologi Kepribadian

IIS UIN Sunan Kalijaga (S2)

24.

BK Belajar

IIS UIN Sunan Kalijaga (S2)

25.

Pondasi Psikologi dalam Pendidikan Islam

PGMI UIN Sunan Kalijaga (S3)

26.

Konseling Industri

FDK UIN Sunan Kalijaga (S2)

E. Pengalaman Membimbing & Menguji Tugas Akhir

No.

Nama Perguruan Tinggi

Prodi/Fakultas

1.

UIN Sunan Kalijaga (S1, S2, S3)

Membimbing & Menguji Tugas Akhir

S1-Psikologi

S1 Sosiologi Agama

S1 Ekonomi Syariah

S2 Studi Agama-Agama

S2 Studi Agama & Resolusi Konflik

S2 Bimbingan & Konseling Islam

S2 Psikologi Pendidikan Islam

S2 Magister Ekonomi Syariah

S3 Ekonomi Islam

S3 Islamic Studies?tema Psikologi & Manajemen

S3 FITK

2.

Universitas Gadjah Mada (S2)

Menguji Tesis

S2 MMR Fakultas Kedokteran

3.

Universitas Gunadharma (S3)

Sebagai Penguji Luar (Menguji Disertasi)

S3 Fakultas Psikologi

4.

UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto

Sebagai Penguji (Luar) Disertasi

S3 Islamic Studies

5.

Universitas Negeri Yogyakarta

Sebagai Penguji (Luar) Disertasi

S3 Sekolah Pascasarjana

 

F. KARYA ILMIAH

Tahun

Judul

2025

Emerging Procurement Competencies from the Perspective of Boundary Role Persons in the Indonesian Context (dalam proses penerbitan).

2024

Revealing Employee Experience in Surviving during the COVID-19 Pandemic: Story from Indonesia. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol 9 (3).

2024

Concept of Boundary Role Persons (BRPs) from an Islamic Perspective dalam Mainstreaming Indonesian Islam: Family, Youth, Wellbeing, and the Path to Social Transformation, 144-157. Turkiye: Selcuk University

2023

A Qualitative Study on The Urgency of Attitude in Designing Effective Procurement Certification Training. The Journal of High Technology Management Research, Vol 34 (2), 1-11.

2022

Empathy in Virtual Organization: Lesson Learned from Indonesia Covid-19 Pandemic. Proceedings of the Annual International Conference on Social Science and Humanities (AICOSH 2022), 229-241.

2022

Evaluating Equal Employment Opportunity in Indonesian Industries to Accommodate Disabled Workers. International Journal of Business and Systems Research Vol 16 (5-6), 624-643.

2022

Disregard for Employee Rights in Industrial Relations. Lessons from the COVID-19 Pandemic in Indonesia (dalam proses penerbitan).

2023

Winning The Crisis: Women Creativity in the Time of Pandemic COVID-19. (dalam proses penerbitan).

2020

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Psikologi. Yogyakarta: FA Press Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga.

2020

The Implementation of E-Procurement in Indonesia: Benefits, Risks, and Problems. Inferensi: jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol 14 (2), 283-304.

2019

Exploring the Development of the Boundary Role Persons Concept. Exploring the Development of the Boundary Role Persons Concept. Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management Riyadh, Saudi Arabia, 979-983.

2019

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia; Perspektif Psikologi, Sosiologi & Hukum Islam. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga.

2018

Konsep Boundary Role Persons (BRP) dalam Buku Dari Cinta Menuju Bahagia. Kuningan: Goresan Pena

2018

Elderly Empowerment through Local Potential Based on Islamic Boarding School (A Study at the Al Mahalli Elderly Islamic Boarding School, Yogyakarta Indonesia). International Journal of Scientific and Research Publications, Vol 8 (4), 279-285

2017

Nilai Kerja Lansia Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Pasca UU Keistimewaan Yogyakarta. Penangkaran: jurnal Penelitian Agama dan Masyarakat Vol 1 (1), 139-152

2017

Mengenali Komunitas Marginal dalam Organisasi Keagamaan dalam Bunga Rampai Sosiologi Agama. Yogyakarta: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam bekerjasama dengan Diandra Pustaka Indonesia.

 

 

G. RIWAYAT PEKERJAAN

No.

Jabatan

Tahun

Pekerjaan di Internal Kampus

1.

Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga

2016-2020

2.

Ketua Program Studi Sosiologi Agama

2011-2013

3.

Sekretaris Prodi Sosiologi Agama

2007-2011

4.

Dosen Tetap di UIN Sunan Kalijaga

2000-sekarang

Pekerjaan di Luar Kampus

1.

Penguji Praktek Kerja Profesi Psikolog (PKPP) HIMPSI

2024-sekarang

2.

Fasilitator Sekolah Penggerak (Kemendikbud RI)

2022-2024

3.

Ketua Tim Konsultan Panduan Pengembangan Karir BP Batam

2022-2023

4.

Pengurus Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Wilayah Yogyakarta

2018-2020

5.

Tim sharing “Enlightening Parenting”

2017-sekarang

6.

Tim Inti Seleksi Aparat Pemerintahan Desa

2018-sekarang

7.

Direktur LSP MPSDM

2018-2019

8.

Asesor Uji Kompetensi Bidang SDM BNSP

2017-sekarang

9.

Asesor Leadership Endurance Test (LET)

2017-2019

10.

Tutor Online FEKON di Universitas Terbuka

2014-sekarang

11.

Dosen Tidak Tetap di Fakultas Kedokteran UGM

2005-2010

12.

Asesor, Trainer, peneliti, dan Konsultan SDM & organisasional rumah sakit, perusahaan, penerbitan, lembaga pendidikan, partai politik, BUMN, dan instansi lainnya

2010-sekarang

13.

Ketua Tim Konsultan dari divisi SDM Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM

2001-2005

14.

Core Instruktur di Laboratorium Komunikasi & Leadership Fak. Kedokteran UGM                      

2005-2010

15.

Konsultan Penyusunan Key Performance Indicators PDAM

2013

16.

Konsultan untuk Desain Insentif Jasa Pelayanan RSUD Sleman

2003

17.

Koordinator Tim Konsultan Redesain Organisasi dan Job Analysis Rumah Sakit Islam Pondok Kopi

2001-2003

 H. Mitra Perusahaan/Instansi:

Kemendikbud Prop.Kepulauan Riau, Dikdas Kemenpora RI, Kemenag Kanwil DIY, Pemda Bengkulu, Pemda Bantul, Kesbangpol DIY, BP Batam, Diklat & Pokja Mutu RSUD, Pemda Sukamara, Badan Diklat Kementrian Kelautan, PT. Pertamina Trans Kontinental, PT PLN, PT Perhutani, PT Perkebunan Nusantara, PDAM, PT Indonesia Power, PT. Perinus, PT. BTN,  PT. Perindo, PT Semen Indonesia, PT Inti, PT Askrindo, PT Jasindo, PT Sucofindo, PT Mitsui, Bank Indonesia, PT Telkom Indonesia, PT WIKA, PT NOK Freudenberg, dll.