WhatsApp Image 2025-09-23 at 15.24.27.jpeg

Selasa, 23 September 2025 15:41:00 WIB

0

PIDATO REKTOR UIN SUNAN KALIJAGA

PIDATO REKTOR UIN SUNAN KALIJAGA

“74 Tahun UIN Sunan Kalijaga:

Jejak Tradisi, Lompatan Inovasi, Komitmen Keberlanjutan”

 

Pada Peringatan Dies Natalis ke-74 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

23 September 2025

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua,

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.

 

Yang saya hormati:

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Duta Besar, para rektor, para pejabat sipil dan militer, pusat dan daerah, dan seluruh tamu undangan;

Ketua, sekretaris, para Guru Besar, dan seluruh anggota Senat Universitas; para Wakil Rektor, Kepala-Kepala Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, para Kabag dan Kaprodi-sekprodi;

Para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni yang hadir dari berbagai penjuru tanah air;

Para mitra kerja sama nasional maupun internasional, serta hadirin sekalian yang berbahagia.

 

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di kampus tercinta untuk merayakan Dies Natalis ke-74 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hari ini bukan sekadar peringatan kelahiran, tetapi momentum untuk merenungkan perjalanan sejarah, meneguhkan komitmen akademik, dan menyalakan kembali semangat menatap masa depan dengan visi global.

Tema perayaan kelahiran UIN Sunan Kalijaga yang ke-74 tahun ini, “Antara Tradisi dan Inovasi: Ecotheology untuk Masa Depan Berkelanjutan” mengandung makna bahwa UIN Sunan  Kalijaga tidak akan pernah melupakan ajaran dan nilai-nilai yang berkembang dalam khazanah dan warisan keilmuan keagamaan Islam, spiritualitas agama, dan budaya lokal, namun melaju kencang dalam inovasi dengan mengadopsi kemajuan ilmu, sains dan teknologi modern sebagai jalan untuk merespons tantangan-tantangan kekinian, seperti perubahan iklim, krisis ekologis, dan pembangunan berkelanjutan.

Komitmen ini merupakan salah satu manifestasi ecotheology, yang digagas dan dengan gencar dikampanyekan Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar. Ecotheology pada hakikatnya merupakan pendekatan teologis yang menempatkan lingkungan hidup (alam, ekosistem, kelestarian alam) sebagai bagian integral dari iman dan kepercayaan. Artinya, bukan hanya manusia & hubungan antar manusia yang diperhatikan, tetapi juga hubungan manusia dengan alam, kewajiban merawat ciptaan, keadilan ekologis, dan tanggung jawab keberlanjutan, sekaligus juga komitmen yang utuh pada bangsa dan negara.

 

Jejak Sejarah dan Tonggak Pencapaian

Tujuh puluh empat tahun bukanlah waktu yang singkat. Sejak berdiri pada tahun 1951 sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), kampus ini lahir dari cita-cita luhur para pendiri bangsa yang ingin memadukan keilmuan Islam dengan sains dan ilmu modern. Transformasi dari PTAIN menjadi IAIN Sunan Kalijaga, hingga kini menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, adalah bukti kematangan visi dan keteguhan misi.

Sejarah mencatat, perjalanan kita tidak selalu mulus. Kita melewati keterbatasan sarana, dinamika politik nasional, dan tantangan globalisasi. Namun kita terus bergerak maju. Sebagaimana kata Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Hari ini kita menundukkan kepala, menghormati jasa para pendiri, dosen, dan alumni yang telah menyalakan api keilmuan di kampus ini.

Kini, UIN Sunan Kalijaga berdiri sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Asia Tenggara. Kita telah meraih akreditasi A/Unggul bagi institusi sejak 2014. Demikian juga, 73% program studi yang dimiliki kampus ini telah tekreditasi Unggul/A, plus 30% yang terakreditasi internasional; AUN-QA, FIBAA, dan ASIIN. UIN Sunan Kalijaga juga menorehkan peningkatan publikasi internasional, dan menjadi rujukan dalam integrasi-interkoneksi keilmuan.

Hal ini berjalan berbarengan dengan upaya UIN Sunan Kalijaga untuk terus melakukan transformasi dalam semua aspek kehidupan kampus, demi menjawab tantangan-tantangan dan kebutuhan kekinian. UIN Sunan Kalijaga terus berikhtiar memperkuat integrasi keilmuan, sebagai ciri khas keilmuan universitas, melalui berbagai macam terobosan dan inovasi. UIN Sunan Kalijaga juga berupaya mengembangkan digitalisasi akademik dan infrastruktur pembelajaran untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Pemanfaatan teknologi digital dan big data serta kecerdasan buatan diupayakan dalam pengajaran dan riset, dengan mematuhi etika akademik yang berlaku. UIN Sunan Kalijaga sekaligus berkomitmen mendorong peningkatan mutu riset dan hilirasi dengan di antaranya membuka berbagai skema dukungan dan insentif penelitian bagi civitas akademika serta mendirikan pusat hilirisasi dan SDGs, plus pengembangan kolaborasi akademik nasional dan internasional.

Di samping itu, UIN Sunan Kalijaga berkhidmat mengawal peningkatan employability lulusan, dengan pemberian bukan hanya hard skills, tetapi juga shoft skills dan deep skills, serta pemagangan di dunia usaha dan dunia industri untuk menghadapi dunia kerja yang semakin dinamis. UIN Sunan Kalijaga juga terus berusaha membangun ekosistem kampus yang inklusif dan ramah disabilitas, yang menjunjung tinggi keberagaman dan memperkuat prinsip moderasi beragama dan kecintaan tanpa batas bagi seluruh makhluk Tuhan, termasuk lingkungan sekitar. UIN Sunan Kalijaga bahkan menjadi pelopor dalam keadaban digital dan etika keilmuan, dengan menanamkan integritas di setiap langkah akademik.

Dengan berbagai ikhitar ini UIN Sunan Kalijaga kini telah menjadi ruang dialog antarperadaban, tempat bertemunya tradisi dan inovasi, teks dan konteks, lokalitas dan globalitas, sekaligus berdiri semakin kukuh dalam berbagai pemeringkatan internasional. Berdasarkan pemeringkatan Webometrics tahun 2025, UIN Sunan Kalijaga tercatat sebagai kampus nomor 1 di lingkungan PTKIN se-Indonesia dan peringkat 27 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sebelumnya, UIN Sunan Kalijaga juga menempati posisi sebagai kampus Islam terdepan versi Edurank, bahkan peringkat ke-6 di Asia dalam bidang teologi dan keislaman. Selain itu, dalam pemeringkatan Sinta yang mengukur produktivitas civitas akademika dalam mempublikasikan karya ilmiah, UIN Sunan Kalijaga menempati posisi teratas di lingkungan PTKIN. Kini, kami tengah berikhtiar untuk dapat mencatatkan diri dalam jajaran QS World University Rankings (QS WUR) Asia, THE ranking, Green-Metric Campus dan lain-lainnya.

 

Inisiatif Pengembangan

Untuk memastikan UIN Sunan Kalijaga terus melangkah maju, menjawab kebutuhan-kebutuhan kekinian, kami mengambil berbagai inisiatif pengembangan akademik, kelembagaan, administrasi, kemahasiswaan dan sarana-prasarana. Sejak awal tahun 2025 kami mengambil langkah besar dan taktis untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Dengan segala upaya, kini prosesnya sudah di Kemendiktisaintek menunggu visitasi, penilaian dan penetapan. Kami juga mengembangkan berbagai program akademik terobosan, di antaranya International Undergraduate Program (IUP) di 6 Fakultas, Double Degree program kerjasama Pascasarjana dengan University of Edinburgh dan SOAS University, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Fast Track (FT), dan Student and Faculty Exchange bekerjasama dengan SES Jerman, Wuxi University of Technology, dan Erasmus+.

UIN Sunan Kalijaga berikhtiar memulai pembangunan kampus 2 di Pajangan. Dalam 1 tahun terakhir, segala langkah—mulai pembuatan masterplan, amdal, rekomtek dan lain-lainnya sampai melakukan komunikasi aktif dengan Menteri Agama, lembaga-lembaga pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan—sudah dan sedang kita lakukan. Kini kita memiliki secercah harapan akan dimulainya pembangunan kampus 2 tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama. Langkah pembangunan kampus 2 ini disertai dengan upaya menata ulang dan memaksimalkan pemanfaatan sarana-prasarana pendidikan yang ada di kampus utama ini, di antaranya melalui program beautifikasi dan peningkatan sarpras pendidikan. UIN Sunan Kalijaga juga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM, kenyamanan kerja dan kesejahteraan seluruh dosen dan tenaga kependidikan, dengan menyempurnakan pelayanan dan sistem remunerasi.          

Melalui berbagai upaya, UIN Sunan Kalijaga mendorong mahasiswa untuk meraih berbagai prestasi membanggakan pada tingkat regional, nasional dan internasional. Dari ratusan yang meraih prestasi akademik, olah raga, dan seni, beberapa mampu mengguncang panggung nasional, misalnya dengan memenangi gugatan JR presidential threshold di Mahkamah Konstitusi. Mahasiswa juga didorong mengikuti KKN tematik, KKN Nusantara dan KKN lainnya yang mendekatkan mereka dengan kehidupan nyata di masyarakat.

Di tengah masalah kesulitan sebagian mahasiswa membayar UKT, UIN Sunan Kalijaga mampu mengamankan beasiswa bagi 2470 mahasiswa melalui, antara lain, KIP-Kuliah, BIB, Bank Indonesia, Astra Honda, YBM PLN dan PBSB pada 2025 ini. Hal ini berjalan beiringan dengan kerjasama yang semakin terbuka lebar dengan lembaga akademik dalam dan luar negeri, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, perbankan dan dunia usaha, yang diwujudkan bukan saja dengan penandatangan MoU dan PKS tetapi aksi nyata yang memberi manfaat bagi semua pihak.  Kerja sama riset telah terbangun dengan berbagai universitas di Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Asia.

Tak kalah penting, alumni UIN Sunan Kalijaga tampil menjadi pemimpin-pemimpin pemerintahan, ilmuwan, hakim, diplomat, birokrat, guru, aktivis sosial, wirausahawan, ulama, dan pemimpin komunitas yang membawa nilai-nilai UIN Sunan Kalijaga ke panggung regional, nasional dan internasional. Sebagaimana diingatkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Semangat inilah yang menginspirasi UIN Sunan Kalijaga untuk terus memperluas ruang pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kampus.

 

Peran Civitas Akademika dalam Mengawal Perubahan

Meski kita patut bersyukur, kita tidak boleh lengah. Revolusi industri 4.0 dan society 5.0, kecerdasan buatan, krisis iklim, dan disrupsi sosial menuntut kita untuk lebih adaptif, kreatif, dan inovatif. Tidak bisa dipungkiri, kita hidup dalam era yang terus bergerak cepat. Revolusi teknologi yang luar biasa—melalui kehadiran Artificial Intelligence (AI), machine learning, big data, Internet of Things (IoT), dan otomatisasi—telah mengubah wajah dunia kerja, dunia pendidikan, bahkan relasi sosial dan spiritual kita. AI dapat menulis, menganalisis, bahkan mengambil alih banyak pekerjaan.  Ini berarti bahwa gelar sarjana saja tidak lagi cukup dan pengetahuan hari ini bisa jadi sudah usang besok. Kemampuan untuk beradaptasi, berpikir kritis, belajar cepat, dan bersikap bijaksana jauh lebih penting dari sekadar IPK. Komitmen kita pada nilai-nilai kemanusiaan—empati, akhlak, spiritualitas, dan kebijaksanaan—akan sangat menentukan bagi masa depan umat manusia berhadapan dengan semua perubahan tersebut. Sebagaimana pesan KH. Hasyim Asy’ari, “Ilmu tanpa akhlak bagaikan api tanpa cahaya.” Pengetahuan harus selalu dibarengi etika dan keberpihakan pada nilai-nilai kemanusiaan.

Keberhasilan untuk mewujudkan mimpi-mimpi bersama bagi kemajuan UIN Sunan Kalijaga tidak mungkin tercapai tanpa dukungan dan solidaritas seluruh civitas akademika.

  • Kepada para dosen, saya mengajak untuk terus memberikan komitmen terbaik dalam pendidikan pengajaran, penelitian dan membimbing mahasiswa dengan semangat inovasi.
  • Kepada seluruh tenaga kependidikan, saya mendorong agar selalu sigap dalam memberikan pelayanan dan mendukung visi-misi dan program-program besar universitas dengan kemauan untuk membuka diri terhadap perubahan dan inovasi.
  • Kepada mahasiswa, jadilah generasi yang berani bermimpi besar dan menembus batas ruang dan waktu, membawa nama baik UIN Sunan Kalijaga ke forum-forum nasional dan internasional.
  • Kepada alumni, teruslah menjadi duta kampus yang menjaga integritas dan memperluas jejaring global.
  • Kepada mitra nasional dan internasional, mari kita perkuat sinergi melalui Pendidikan, riset, pendanaan, pertukaran pengetahuan, dan program pengabdian masyarakat.

Demi mencapai tujuan bersama, semuanya harus siap untuk bersusah-payah melakukan yang terbaik bagi kemajuan UIN Sunan Kalijaga, berkorban dengan segenap cinta dan keikhlasan, sebagaimana kata-kata bijak K.H., Ahmad Dahlan: Berkorbanlah dengan ikhlas dan hati yang suci, baik harta ataupun tenaga.”

 

Penutup

Hadirin yang saya muliakan,

Dies Natalis ke-74 adalah momentum untuk menegaskan kembali jati diri UIN Sunan Kalijaga: universitas riset yang memadukan keilmuan, keislaman, dan kemanusiaan. Kita bangga dengan sejarah yang telah kita ukir, tetapi kita lebih bersemangat menatap masa depan yang menuntut keberanian dan visi besar.

Mari kita jadikan ulang tahun ini sebagai titik tolak kebangkitan baru. Dengan kerja keras, sinergi, dan doa bersama, insya Allah UIN Sunan Kalijaga akan meraih prestasi yang lebih tinggi, pengakuan dunia yang lebih luas, dan kontribusi nyata bagi peradaban kemanusiaan.

Selamat ulang tahun ke-74 UIN Sunan Kalijaga. Semoga kampus ini selalu menjadi cahaya ilmu, pusat kebajikan, dan kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Yogyakarta, 23 September 2025

Rektor,

 

 

Prof. H. Noorhaidi Hasan, S.Ag., M.A., M.Phil., Ph.D.