UIN Suka Lakukan Sosialisasi dan Dialog dengan Warga Sekitar Terkait Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu

Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu (GKT) UIN Sunan Kalijaga berjalan lancar, sesuai agenda yang ditetapkan. Sampai pada awal Agustus ini pekerjaan pembangunan sadah sampai pada tahap pengecoran lantai 3. Untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan selama pembangunan, jajaran pimpinan UIN Sunan Kalijaga melakukan sosialisasi dan dialog dengan warga masyarakat lingkungan kampus, bertempat di ruang pertemuan lantai 1, Gedung Prof. Saifuddin Zuhri, kampus setempat, 5/8/2022. Momen ini dihadiri Rektor UIN Suka, Prof. Al Makin, Wakil Rektor 2, Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Sahiron, para kepala Biro, para Kabag di kampus UIN Suka, perwakilan dari kontraktor pembangunan GKT, Muspika, Lurah, Dukuh, RT, RW wilayah setempat, dan perwakilan warga masyarakat setempat.

Prof. Sahiron dalam sambutannya antara lain menyampaikan, progres pembangunan GKT terus berproses berpacu dengan waktu, karena targetnya pada bulan Desember 2022 harus selesai. Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga masyarakat yang tinggal di lingkungan kampus, jika selama proses pembangunan terganggu suara mesin dan polusi debu.

Disampaikan, pembangunan GKT ini dimaksudkan untuk memaksimalkan akses pendidikan seluruh Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Pihaknya berharap warga masyarakat sekitar kampus yang memiliki kos-kosan dapat mendukung proses pembelajaran dengan memfasilitasi tempat tinggal yang nyaman untuk belajar. Saat ini setiap tahun minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di kampus UIN tidak kurang dari 100.000 orang, sementara UIN Suka baru dapat menerima kuota 4.500 mahasiswa. Dengan adanya GKT diharapkan akan dapat lebih banyak memberikan akses pendidikan untuk masyarakat sehingga dapat menerima lebih dari 4.500 mahasiswa baru setiap tahunnya.

“Dengan adanya GKT, semua fakultas dapat meningkatkan jumlah calon mahasiswa yang dapat diterima, dengan proses pembelajaran yang maksimal karena tercukupinya ruang ruang kuliah di GKT,” demikian jelas Prof. Sahiron. UIN Sunan Kalijaga juga akan memberikan akses yang terbuka untuk masyarakat sekitar kampus. “Jadi jika ada bapak/ibu yang ingin menguliahkan putri/putrinya di UIN Sunan Kalijaga bisa dialog dengan pimpinan UIN Suka, maka akan diusahakan untuk diterima, dengan UKT yang rendah, meskipun pihaknya tahu masyarakat Sapen dan Papringan semua hidup berkecukupan. Ini sebagai bentuk kepedulian pembinaan lingkungan dari kampus UIN Suka.” pungkasnya.

Ketua Pokja pembangunan GKT, Radiman, S.T., M.T., menambahkan, GKT didanai dengan anggaran Skema SBSN ini dibangun empat lantai, tinggi bangunan 25 meter, dengan luas tanah 6200m2. Lantai 1 untuk parkir terpadu dan hall, lantai 2 untuk parkir dan ruang kuliah, lantai 3 untuk ruang kuliah dan ruang administrasi, lantai 4 untuk auditorium dan ruang kuliah. Dilengkapi fasilitas lift dan sarana-prasarana media pendidikan. Letak gedung bersebelahan dengan Jalan Bimokurdo, Tetapi letaknya masih cukup jauh dari Jalan Bimokurdo dan dibatasi pagar kampus. Jadi sedapat mungkin tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar selama proses pembangunan. Hanya saja mungkin terganggu oleh suara mesin cor dan debu. Mohon dimaklumi. Tidak ada baseman sehingga tidak ada pengerukan tanah. Tahap pembangunan saat ini sudah sampai pada pengecoran konstruksi lantai 3. Pembangunan GKT dilakukan oleh PT. Hari Jaya Palung Buana. Jasa Konsultan Perencana oleh PT. Pola Dwipa. Konsultan Manajemen Konstruksi oleh PT. Arss Baru. Radiman berharap pembangunan dapat selesai dengan baik dan sesuai harapan semua pihak.

Sementara itu dalam kesempatan dialog dengan pimpinan UIN Suka, Ketua RW 19 Ngentak, Sapen antara lain menyampaikan, terima kasihnya telah diberi kesempatan untuk memberikan masukan. Pihaknya ingin pembangunan ini tidak mengesampingkan AMDAL dan perizinan. Juga dapat meminimalisir dampak lingkungan. Mewakili seluruh warga, pihaknya akan selalu siap untuk dilibatkan dalam komunikasi dan koordinasi, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar, tidak ada kendala apapun, hingga berdirinya GKT yang dapat memberikan manfaat maksimal bagi kemajuan kampus UIN Suka.

Ketua RW 01 Ngentak, Sapen, Widarto menambahkan, agar pembangunan GKT tidak mengesampingkan adanya instalasi pengolahan limbah yang baik, dan tidak membuat sumur lagi, sehingga tidak mengganggu produktivitas sumur warga. Selain itu, berharap adanya dialog Pimpinan UIN Sunan Kalijaga dengan warga sekitar kampus secara berkesinambungan, agar tercipta hubungan kampus dengan kampung yang indah dan harmonis, demikian Widarto.

Prof. Sahiron memberikan tanggapan yang positif semua yang diharapkan warga. Radiman S.T., M.T., menambahkan bahwa, kebutuhan air akan menggunakan sumur yang sudah ada di kampus UIN Sunan Kalijaga, ditambah pembuatan resapan air hujan di enam titik. Amdal dan perizinan sudah tidak ada masalah karena sudah diurus melalui Single System Online. Posisi gedung juga tidak akan mengganggu warga karena masih berjarak 10 meter dari pagar pembatas kampus dengan Jalan Bimokurdo. (Tim Humas)