Yogyakarta, 7 Juli 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta terus memperkuat strategi internasionalisasi akademik melalui kolaborasi yang semakin erat dengan Senior Experten Service (SES) Jerman. Salah satu implementasi nyata dari kerja sama ini adalah pelaksanaan International Visiting Professor Program yang tahun ini menghadirkan Prof. Dr. Jürgen Rüland, pakar hubungan internasional dan kajian Asia Tenggara dari University of Freiburg, Jerman.
Dalam pertemuan resmi yang
berlangsung di Ruang Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Rüland diterima oleh
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan. Turut hadir dalam kesempatan
tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr.
Istiningsih, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr. Abdur
Rozaki, Ketua Kantor Urusan Internasional, Dr. Witriani, serta Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dr. Sunaryati.
Prof. Rüland dijadwalkan menjalani
rangkaian kegiatan akademik di FEBI UIN Sunan Kalijaga mulai 5 hingga 31 Juli
2025. Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas riset dosen, mendorong
publikasi ilmiah bereputasi internasional, dan memperluas jejaring akademik
lintas negara. Kegiatan tersebut meliputi workshop tematik, konsultasi naskah
akademik, pelatihan penulisan abstrak dan exposé, serta kuliah umum dan
pengenalan skema pendanaan riset dari lembaga-lembaga di Jerman.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga, Prof. Istiningsih, menyatakan bahwa kolaborasi dengan SES
merupakan program yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas akademik
UIN Sunan Kalijaga. Menurutnya, para pakar dari SES tidak hanya kompeten di bidang
akademik, tetapi juga telah terbiasa dengan dinamika pendidikan tinggi
internasional, termasuk di Indonesia. Bentuk kegiatan yang dapat difasilitasi
pun sangat fleksibel, mulai dari seminar nasional, konferensi internasional,
hingga diskusi ilmiah dalam skala kecil.
Prof. Rüland merupakan akademisi
yang dikenal luas di tingkat global, dengan fokus keilmuan pada transformasi
politik, demokratisasi, dan integrasi kawasan di Asia Tenggara. Kehadirannya
diharapkan dapat memberikan dampak konkret dalam peningkatan kualitas publikasi
internasional dosen FEBI serta membuka peluang kolaborasi riset jangka panjang.
Ketua International Office UIN Sunan
Kalijaga, Dr. Witriani, menambahkan bahwa kerja sama ini menjadi langkah
penting untuk memperkuat reputasi akademik UIN di tingkat global. Dengan latar
belakang ilmu geopolitik, Prof. Rüland dianggap sangat relevan untuk mendorong
dialog ilmiah antar-disiplin, serta mendukung ekosistem akademik yang terbuka
terhadap pemikiran kritis global. Ia juga mengungkapkan bahwa pada Agustus
mendatang, akan hadir lagi pakar SES lain yang akan ditempatkan di Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora.
Kolaborasi antara UIN Sunan Kalijaga
dan SES telah berlangsung sejak tahun 2017, dengan keterlibatan para pakar di
berbagai fakultas. Berikut rekam jejak kolaborasi tersebut :
Tahun |
Fakultas |
Pakar SES |
Fokus Keterlibatan |
2017 |
Sosial & Humaniora |
Prof. Gottfried Zantke |
Visiting professor bidang sosiologi perkotaan |
2019 |
Sains & Teknologi |
Prof. Ewald Giovanni Daltrozzo |
Internasionalisasi dan pengembangan Prodi Kimia |
2025 |
Sosial & Humaniora |
Prof. Dr. Phil. Sabine Brombach |
Academic writing dan publikasi internasional |
Selama tahun 2025, UIN Sunan
Kalijaga menargetkan kehadiran lima pakar dari SES untuk memperkuat berbagai
agenda internasionalisasi di sejumlah fakultas. Program ini juga diharapkan
mendukung pengembangan kurikulum, peningkatan mutu riset, serta akselerasi
kolaborasi internasional di lingkungan kampus.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian
integral dari roadmap UIN Sunan Kalijaga untuk menjadi universitas yang unggul
dan kompetitif secara global, tidak hanya melalui jejaring kelembagaan, tetapi
juga melalui penguatan kualitas sumber daya manusia akademik yang berorientasi
pada publikasi dan inovasi berbasis riset.