Rektor mengukuhkan 612 wisudawan melalui Sidang Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar di Gedung Multipurpose kampus setempat, Rabu (13/8/2025). Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Kamsi, dihadiri jajaran anggota senat , wisudawan, serta orang tua yang memenuhi ruang sidang dengan suasana khidmat.
Para lulusan berasal dari empat fakultas, yakni Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 96 orang, Fakultas Syariah dan Hukum 215 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 204 orang, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora 97 orang.
Wisuda kali ini terasa istimewa dengan kehadiran Mr. Bernhard Rassmann, Senior Expert dari Senior Expert Service (SES) Jerman. Duduk di jajaran kursi senat, ia mengenakan baju kebesaran akademik, menambah khidmat suasana sidang senat terbuka. Kehadirannya bukan sekadar simbol persahabatan akademik lintas negara, melainkan juga wujud komitmen UIN Sunan Kalijaga dalam membangun jejaring internasional dan pertukaran pengetahuan global.
Sementara itu, berdasarkan Keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga Nomor 117.1 Tahun 2025 tanggal 9 Juli 2025, sejumlah mahasiswa dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tercepat. Untuk program Sarjana, penghargaan tersebut diberikan kepada Indah Destriani Rahayu, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, IPK 3,87, lama studi 3 tahun 8 bulan 6 hari; Anindya Ashari, Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IPK 3,91, lama studi 3 tahun 8 bulan 19 hari; Arina Salsabila, Prodi PGMI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IPK 3,95, lama studi 3 tahun 9 bulan 10 hari; dan Halimatul Ulfah. Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, IPK 3,96, lama studi 3 tahun 9 bulan 4 hari.
Pada program Magister, predikat serupa diraih oleh Amirul Wahid Ridlo Wicaksono Zain, Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IPK 3,96, lama studi 1 tahun 7 bulan 21 hari; Irwan Ramadhani, Prodi Ilmu Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, IPK 3,98, lama studi 1 tahun 6 bulan 21 hari; dan Amy Fitriani Siregar, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IPK 4,00, lama studi 1 tahun 9 bulan 11 hari.
Sementara untuk program Doktor, penghargaan diberikan kepada Unik Hanifah Salsabila Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IPK 3,97, lama studi 3 tahun 7 bulan 29 hari.
Dalam pidatonya, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan mengungkapkan bahwa wisuda sebagai perayaan atas perjuangan panjang dan kerja keras. Ia juga menyinggung kata wisuda berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti telah dibesarkan, disucikan, dan ditempa menuju kemuliaan.
“Selama studi, kalian tidak hanya menempuh sekian banyak SKS dan kegiatan akademik, tetapi juga ditempa mental, spiritual, akhlak, kepemimpinan, dan manajerial. Kalian telah melalui cobaan dan tantangan, bertahan, tumbuh, dan terus belajar, tidak hanya dari dosen, tetapi dari pengalaman. Di sinilah kalian menemukan nilai dan kesadaran,” tutur Rektor.
Prof Noorhaidi juga menegaskan bahwa keberhasilan para lulusan selaras dengan prestasi yang diraih kampus. Tahun ini, UIN Sunan Kalijaga menduduki peringkat pertama Webometrics untuk PTKIN, meraih posisi teratas pada pemeringkatan SINTA, dan berada di peringkat pertama versi EduRank.
Namun, ia mengingatkan bahwa dunia saat ini telah berubah cepat. “Kita hidup di era teknologi luar biasa, AI, dan big data, dan lain sebagainya yang mengubah wajah dunia kerja, pendidikan, bahkan relasi sosial. Dibutuhkan kemampuan beradaptasi, kecerdasan memanfaatkan peluang digital, berpikir kritis, belajar cepat, dan kebijaksanaan menghadapi tantangan,” katanya.
Bagi Prof. Noorhaidi, teknologi hanyalah alat. “AI bisa menulis dan menganalisis, tetapi tidak memiliki nilai kemanusiaan, empati, dan akhlak,” ujarnya. Karena itu, ia mendorong para lulusan mengasah soft skill, hard skill, dan deep skill, termasuk komunikasi lintas budaya, etika teknologi, kolaborasi dalam keberagaman, dan kepemimpinan yang berintegritas.
Sebagai lulusan UIN Sunan Kalijaga, kata Rektor, mereka telah dibekali pendidikan yang memadukan ilmu pengetahuan, nilai-nilai keislaman, dan komitmen kemanusiaan. “Di tengah dunia yang terfragmentasi, jadilah penghubung; di tengah dunia yang serba instan, jadilah penjaga nilai; di tengah dunia yang mengejar hasil, jadilah pemikir reflektif,” pesannya.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan agar kelulusan menjadi awal perjalanan panjang sebagai pembelajar seumur hidup. “Di balik setiap tantangan selalu ada peluang bagi yang cerdas. Jadilah penggerak perubahan, bukan penonton; penentu arah, bukan penumpang sejarah. Masa depan mungkin penuh ketidakpastian, tetapi dengan iman, ilmu, dan integritas, kalian akan mampu menaklukkannya. Mari membangun peradaban yang berkeadaban, berlandaskan ilmu, iman, dan kemanusiaan,” pungkasnya.
Mewakili para wisudawan, Arina Salsabila, salah satu lulusan terbaik tercepat, mewakili para wisudawan, dalam pidatonya menyampaikan bahwa masa studi di UIN Sunan Kalijaga telah mengajarkan lebih dari sekadar teori. “Di sini kita belajar makna perjuangan, pengorbanan, kerja keras, dan pantang menyerah. Dosen-dosen tidak hanya mengajar, tetapi membimbing dengan sepenuh hati,” ujarnya. Gelar yang disandang, lanjutnya, dipersembahkan untuk orang tua yang telah berjuang tanpa lelah dan senantiasa mendoakan.
“Hari ini gelar disematkan, tapi tanggung jawab kita justru bertambah. Mari kita jaga nama baik UIN Sunan Kalijaga dan pastikan kita mampu berkontribusi bagi masyarakat. Teruslah belajar dan jangan pernah takut gagal,” pesan Arina.
Dengan ini, para lulusan secara sah menyandang gelar akademik sesuai disiplin ilmu yang ditempuh, sekaligus memikul tanggung jawab sebagai representasi UIN Sunan Kalijaga di tengah masyarakat. Dengan ini pula, UIN Sunan Kalijaga berkomitmen untuk senantiasa mencetak lulusan yang mampu menjawab tantangan zaman, menumbuhkan harapan, dan memberikan kontribusi nyata bagi Masyarakat, rendah hati, menjadi teladan yang memadukan keluasan ilmu dengan kearifan sosial.(humassk)