Yogyakarta – Menjadi mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Kalijaga bukanlah perkara mudah. Dari ribuan pendaftar, hanya ratusan yang terpilih, sehingga setiap mahasiswa baru adalah “mahasiswa pilihan.” Melalui acara “Temu Wali Mahasiswa Baru 2025” pada Rabu (27/8/2025), kampus menegaskan bahwa keberhasilan studi mereka harus ditopang oleh sinergi kuat antara orang tua, mahasiswa, dan universitas.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Kelembagaan, Prof. Dr. Istiningsih, menekankan bahwa keterlibatan orang
tua sangat menentukan kesuksesan mahasiswa. Ia mengapresiasi dukungan moral dan
akademik yang ditunjukkan melalui kehadiran para wali. “Kehadiran Bapak Ibu
menjadi sesuatu yang sangat penting dan berharga, karena bersama-sama kita
bergandengan tangan untuk mendorong kelancaran studi putra-putri kita.
Mahasiswa yang diterima di Fakultas Sains dan Teknologi adalah mahasiswa
pilihan, mengingat tingginya animo pendaftar setiap tahunnya,” ujarnya.
Senada, Dekan FST, Prof. Dr.
Khurul Wardati, menegaskan bahwa mahasiswa bukan lagi siswa sekolah,
melainkan individu dewasa yang membutuhkan dukungan kolektif. “Kesuksesan
belajar tidak cukup hanya dipasrahkan kepada universitas. Perlu ada sinergi
kuat agar pembinaan berjalan optimal,” tegasnya.
Pada sesi akademik, pimpinan
fakultas menjelaskan bahwa kurikulum FST dirancang untuk diselesaikan dalam
empat tahun, dengan peluang bagi mahasiswa berprestasi untuk lulus lebih cepat.
Sejak tahun pertama, mahasiswa baru diwajibkan mengikuti pelatihan bahasa
Inggris, bahasa Arab, serta teknologi informasi. “Untuk tahun pertama kami
memberikan training bahasa Arab, bahasa Inggris, dan ICT yang berlaku bagi
semua mahasiswa pada level pemula,” jelas salah satu narasumber. Selain
itu, mahasiswa juga diwajibkan mengikuti Program Pendampingan Pengembangan
Keagamaan dan Keindonesiaan (PPKK) sebagai upaya menanamkan nilai moderasi
beragama.
Acara yang diakhiri dengan sesi
tanya jawab interaktif ini membahas isu-isu aktual, mulai dari UKT, beasiswa,
hingga peran dosen pembimbing akademik (DPA) sebagai mitra orang tua dalam
mendampingi mahasiswa. Diskusi tersebut menegaskan bahwa UIN Sunan Kalijaga
tidak hanya fokus mendidik mahasiswa, tetapi juga membangun kemitraan strategis
dengan keluarga.
Dengan pendekatan ini, FST UIN Sunan
Kalijaga optimistis mampu mencetak generasi unggul yang berintegritas, siap
menghadapi tantangan akademik maupun tantangan global di era digital. (humassk)