Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2025 secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (04/07) lalu. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 hingga 16.00 ini mengusung tema "Merawat Ekoteologi dan Membangun Negeri", diikuti oleh lebih dari 300 peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Nusantara.
Pembekalan ini juga
dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, seperti Ketua Forum Kepala Pusat
Pengabdian Masyarakat PTKIN, Safety Rider dari PT Astra Honda Motor, Kalijaga
Interfaith Center (KIC), serta Pusat Layanan Terpadu. Kegiatan dibuka secara
resmi oleh Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga, Dr. Abdul Qoyum, S.E.I., M.Sc.Fin.,
yang memberikan semangat kepada para peserta dan panitia. Dalam sambutannya,
Dr. Qoyum menegaskan pentingnya pemahaman budaya lokal Yogyakarta selama
kegiatan KKN. "Khazanah budaya Jogja ini harus kita pahami dan tanamkan
dalam diri kita selama 40 hari di Yogyakarta. Harapannya ketika masuk di lokasi
KKN itu sudah memahami budaya warga Jogja", ujar ketua LPPM sembari
memberikan semangat kepada seluruh peserta KKN Nusantara 2025.
Selanjutnya, Kasubdit
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat DIKTIS, Dr. Nur Khafid, S.Th.I.,
M.Sc., mengingatkan bahwa KKN Nusantara bukan hanya tentang kehadiran fisik,
tetapi juga merupakan representasi dari institusi, almamater, dan Kementerian
Agama. "Mohon untuk menyimak dengan seksama materi dari panitia lokal
selama proses kedatangan hingga kepulangan," tambahnya.
Sebelum memasuki acara
inti, peserta diajak untuk menonton tayangan Teaser KKN Nusantara 2025 dan
saling berkenalan satu sama lain.
Nilai-Nilai
KKN Nusantara: Ajang Berprestasi dan Bertransformasi Sosial
Materi pertama dalam sesi
inti disampaikan oleh Dr. H. Muhammad Muntahibun Nafis, M.Ag., Ketua Forum
Kapus PTKIN. Beliau menekankan bahwa KKN Nusantara adalah kesempatan untuk berprestasi
dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Pengalaman KKN ini akan
menjadi ajang perubahan sosial yang lebih baik," ujarnya. Ia juga
memberikan pesan agar para peserta tidak terlalu lama merancang program,
melainkan segera melaksanakan program kerja untuk memaksimalkan hasil yang
bermanfaat. Hari ini belajar untuk belajar bermasyarakat begitu susah-susah
terlebih dahulu, kira kira begitu maka akan lebih baik daripada nanti akan
menjadi sakit.
Mitigasi
Kekerasan Seksual dalam Kegiatan KKN
Dr. Danial Hidayatullah,
S.S., M.Hum., memberikan pemaparan tentang pentingnya mitigasi kekerasan
seksual dalam kegiatan KKN Nusantara. Ia menekankan perlunya adaptasi untuk
menjaga keselamatan diri dan mencegah perilaku yang tidak sadar.
"Tantangan terbesar adalah mengubah budaya patriarki yang sering kali
menganggap perilaku seperti catcalling sebagai hal yang wajar," tegasnya.
Edukasi
Safety Riding untuk Peserta KKN
Deni Surahman dari PT
Astra Honda Motor juga menyampaikan materi mengenai Safety Riding. Dalam
penjelasannya, Deni mengingatkan peserta untuk selalu menjaga keselamatan saat
berkendara. "Ada enam perilaku berkendara yang menyebabkan kecelakaan, dan
ini harus dihindari, khususnya saat mengikuti rangkaian kegiatan KKN
Nusantara," ujar Deni. Enam perilaku berkendara yang menyebabkan tingginya
kecelakaan di Indonesia yang pertama yaitu ceroboh lalu lintas, tidak menjaga
jarak aman saat berkendara, berkendara melewati batas kecepatan, ceroboh saat
berbelok, ceroboh saat mendahului dan Berkendara dalam kondisi Lelah. Terakhir
sebelum kita berpisah, semoga teman-teman semua yang akan mengikuti event besar
ini, KKN Nusantara 2025 diberi kelancaran kemudahan tentunya juga menjadikan
keselamatan ketika berkendara sebagai prioritas bukan sebagai kebutuhan.
Keberagaman
Budaya Yogyakarta dalam KKN
Muhammad Johan Nasrul
Huda, S.Psi., M.Si., Koordinator Divisi Pendidikan dan Pelatihan KIC,
menyampaikan nilai-nilai keberagaman yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia
menjelaskan bagaimana Islam di Yogyakarta berintegrasi dengan tradisi Jawa, dan
bagaimana peserta KKN harus menghargai tradisi lokal. "Masyarakat Jogja
sangat menghargai sapaan, bahkan dengan gesture non-verbal, ini dapat membuka
ruang interaksi yang lebih baik," ungkap Johan. ia juga menuturkan bahwa
Islam yang ada di Yogyakarta ini selalu berbalut dengan tradisi-tradisi dan
nilai-nilai luhur yang berasal dari masyarakat Jawa berlatar belakang budaya
dan syariat Islam. Jadi tidak bisa dipisahkan dua sisi mata uang ketika kita
berbicara tentang Yogyakarta yang hal tersebut nantinya akan melahirkan nilai
nilai yang mungkin unik. Ada empat tradisi besar yang dilakukan setiap
tahunnya, yaitu Murti Desa, Nyadran, Sekaten dan Rasulan.
Program
Unggulan KKN Nusantara 2025
Galuh Tri Pambekti,
S.E.I., M.E.K., Ketua Panitia KKN Nusantara 2025, memberikan pemaparan tentang
alur program KKN tahun ini. Program unggulan KKN Nusantara meliputi Desa Bersih
Narkoba (Desa Bersinar), Desa Harmoni untuk memperkuat kerukunan umat beragama,
Desa Pancasila untuk pemantapan nilai kebangsaan, serta Desa Ramah Sampah yang
berfokus pada pengelolaan sampah dan lingkungan. "Masing-masing kelompok
akan berkolaborasi dengan berbagai dinas dan lembaga dalam merancang program
kerja yang bermanfaat bagi masyarakat," tambah Galuh.
Nantinya masing-masing
kelompok akan punya inisiasi untuk mencoba berpartner dengan banyak Dinas tidak
hanya ke satu instansi atau Lembaga dalam membuat program kerja. Ini juga
menjadi semangat kita bersama dalam suasana efisiensi di semua Lembaga
Pemerintahan. "Jadi semisal nanti butuh mendatangkan narasumber yang
sesuai dengan program-program yang telah disebutkan, masing-masing kelompok
boleh meminta bantuan khususnya LPPM UIN Sunan Kalijaga untuk mendatang
Narasumber tersebut dengan cara membuat proposal kegiatan atau persuratan
lainnya", tandas Galuh sembari pamit. Kegiatan Pembekalan KKN Nusantara
2025 ini ditutup dengan harapan semoga peserta dapat melaksanakan program kerja
dengan semangat tinggi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. (iu)