Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dipercaya menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara 2025, yang diselenggarakan pada Kamis, 12 Juni 2025, di Hotel The Amartya, Yogyakarta. Kegiatan strategis ini diikuti oleh 28 Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, sebagai bagian dari inisiatif kolaboratif antara Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama RI dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PTKIN dalam memperkuat agenda pengabdian yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Dengan mengusung tema “Merawat Ekoteologi, Membangun Negeri”, KKN Nusantara tahun ini diarahkan untuk berkontribusi nyata terhadap penguatan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan berbasis keagamaan. Tema ini menjadi bentuk implementasi dari Asta Protas Kemenag Berdampak, yaitu delapan program prioritas Kementerian Agama yang memiliki orientasi langsung pada masyarakat. Salah satu dari program tersebut adalah penguatan ekoteologi, sebuah pendekatan spiritual yang mendorong kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Abdul Qoyum, S.E.I., M.Sc.Fin., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan KKN Nusantara 2025 akan dipusatkan di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia mengajak seluruh peserta untuk membangun kolaborasi yang solid demi menyukseskan program pengabdian lintas-PTKIN tersebut.
Sementara itu, Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc., Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, menekankan pentingnya penyelarasan persepsi dan kesiapan teknis seluruh PTKIN dalam implementasi program ini. Ia mendorong agar KKN tidak hanya menjadi kegiatan rutin tahunan, tetapi benar-benar menghasilkan dampak nyata dan terukur bagi masyarakat. Untuk itu, penyusunan dan penyepakatan petunjuk teknis (juknis) menjadi penting diselesaikan sesegera mungkin, agar pelaksanaan di lapangan berjalan dengan lancar.
“Kalau kita hanya menunggu juknis disahkan secara administratif, proses bisa terhambat. Oleh karena itu, prinsip kebersamaan dalam menyepakati teknis dan alur pelaksanaan menjadi kunci,” ujar Dr. Nur Kafid. Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi dan optimalisasi media sosial merupakan bagian penting dari KKN tahun ini, sesuai dengan salah satu fokus Asta Protas yaitu digitalisasi tata kelola.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Prof. Dr. Phil. Sahiron, M.A., menyampaikan bahwa meskipun tahun ini berada dalam masa efisiensi anggaran, Kementerian Agama tetap berkomitmen melaksanakan KKN Nusantara. Menurutnya, KKN Nusantara bukan hanya tugas akademik, tetapi juga instrumen kontribusi PTKIN terhadap Asta Cita dan 17 program prioritas nasional Presiden dan Wakil Preside
“KKN harus memberikan kontribusi langsung dalam isu-isu keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan spiritualitas masyarakat. Misalnya melalui gerakan penanaman sejuta pohon, atau penerapan prinsip green building di lembaga pendidikan keagamaan,” ungkap Prof. Sahiron.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga ini juga menekankan pentingnya menjalankan seluruh proses KKN dengan prinsip “sebaik, secepat, dan seselamat mungkin”. Aspek keselamatan, baik dalam mobilisasi maupun pelaksanaan kegiatan, menurutnya harus menjadi prioritas utama. Ia juga berharap, ke depan, KKN Nusantara dapat menjadi wajah pengabdian PTKIN yang memberikan dampak positif secara sosial, spiritual, dan ekologis.
Rakor ini juga menyepakati pentingnya pembentukan grup komunikasi khusus untuk koordinasi teknis pengiriman dan pendataan mahasiswa peserta KKN, guna menghindari miskomunikasi dan mempercepat proses integrasi data. Selain itu, peserta rakor menyepakati bahwa finalisasi juknis harus memperhatikan berbagai kemungkinan teknis dan administratif di lapangan, sehingga semua pihak memiliki tanggung jawab kolektif atas keberhasilan program.
Dengan semangat sinergi, partisipasi aktif, dan visi keberlanjutan, KKN Nusantara 2025 diharapkan menjadi sarana nyata penguatan nilai-nilai ekoteologi dan kontribusi langsung terhadap masyarakat serta lingkungan.(humassk)